Psikolog Bagikan Tips Jaga Kesehatan Mental Selama Ramadhan

Ilustrasi-kesehatan mental. (Foto: Pixabay)--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.IDSWAY.ID - Psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Nurul Adiningtyas, MPsi, membagikan sejumlah tips yang dapat membantu menjaga keseimbangan fisik dan mental selama bulan Ramadhan sehingga tidak mengganggu ibadah puasa.
"Bulan suci Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, tetapi juga bisa menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama dalam menjaga kesehatan mental," kata Nurul dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Rabu 12 Maret 2025.
Nurul menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik melalui konsumsi makanan sehat, yang dinilai dapat memengaruhi suasana hati.
Ia mengatakan, makanan bergizi yang tepat dapat membantu menjaga emosi dan meningkatkan kesehatan mental.
BACA JUGA:Langkah-Langkah Untuk Menolong Orang Yang Kejang
BACA JUGA:Psikolog : Kiat Yang Bisa Dilakukan Saat Teman Alami Perundungan
Selain itu, makanan yang disukai atau makanan yang dapat membuat seseorang merasa bahagia juga penting untuk menciptakan suasana hati yang positif selama berpuasa.
Selain itu, penting juga untuk minum air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi yang dapat menyebabkan penurunan kinerja otak dan meningkatkan gejala depresi serta kecemasan.
"Minum air yang cukup itu bisa menciptakan rasa rileks dan menjaga kerja otak. Kita memang ternyata butuh air yang cukup supaya tubuh kita selama berpuasa, tidak dehidrasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Nurul mengungkapkan bahwa tidur yang cukup adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental.
BACA JUGA:Dokter Sarankan Agar Tidak Langsung Tidur Usai Bersantap Sahur
BACA JUGA:Kemenekraf Perluas Akses Musisi Agar Semakin Kompetitif
Ia mengimbau untuk mengatur waktu tidur dengan bijak, karena perubahan jadwal selama Ramadhan dapat mengganggu pola tidur.
Selanjutnya, menjaga hubungan sosial yang baik dengan keluarga, teman, atau komunitas untuk meningkatkan perasaan bahagia dan sehat secara mental.
Hal ini penting dilakukan agar seseorang yang merasa tertekan, dapat memperoleh dukungan dari orang terdekat atau seorang praktisi kesehatan mental dalam membantu meringankan beban.
"Meningkatkan interaksi sosial, seperti berbuka puasa bersama, mengikuti kajian, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dapat memberikan dukungan emosional yang positif," katanya.
BACA JUGA:Pakar UGM : Konsumsi Daging Bantu Jaga Stamina Selama Puasa
BACA JUGA:Praktisi Bagikan Kiat Kelola Uang THR Agar Lebih Produktif
Dokter di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) itu menyampaikan pentingnya menetapkan tujuan yang realistis selama Ramadhan dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Masyarakat diimbau fokus pada pencapaian pribadi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
"Era media sosial seperti sekarang, kasus masalah kesehatan mental itu meningkat. Karena kita membandingkan, melihat unggahan orang lain, kemudian kita membandingkan. Pastikan tujuan realistis dan sesuai dengan diri kita, jangan membandingkan diri kita dengan orang lain," pungkasnya.
Sumber: antara