Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Tari Merak Digelar Massal di Gedung Sate

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Tari Merak Digelar Massal di Gedung Sate

Tari Merak resmi menjadi warisan budaya tak benda Indonesia, 1.000 penari merak menari di halaman Gedung Sate.-Biro Adpim Jabar-

BANDUNG, CIANJUREKSPRES - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai tari merak perlu dilestarikan dari level anak-anak hingga orang dewasa. Apalagi tarian yang berasal dari Bandung sudah mendapatkan predikat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. 

Sekitar 1.000 orang dengan memakai kain kebaya memadati halaman depan kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Minggu (18/9/2022). Dalam kesempatan tersebut, Atalia Praratya Kamil pun ikut serta memperagakan tarian tersebut dengan menggunakan kebaya nuansa hijau dan putih. 

BACA JUGA:Optimalkan Potensi Desa, DPMDesa Jabar Lakukan Kunjungan Lapangan dan Rakor Lintas Sektoral di Desa Tarumajaya

Menurut Ridwan Kamil kegiatan Tari Merak Sadunya (Sedunia) ini bisa menjadi langkah awal yang positif dalam melestarikan salah satu budaya di Jawa Barat. 

"Hari ini kita ada kegiatan luar biasa yaitu gerakan Merak Sadunya (Sedunia) untuk melestarikan satu budaya Jawa Barat. Kedua, mensyukuri penganugerahan tari merak sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, juga dirangkaikan dengan Hari Perdamaian Dunia," ungkap Ridwan Kamil usai menghadiri acara Merak Sadunya, Gotong Royong Perempuan Merawat Nusantara, di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (18/9/2022). 

Dengan kegiatan ini, Ridwan Kamil mengaku bahagia. Gerakan ini dapat dijadikan momentum saling menguatkan kebudayaan tradisional di Jawa Barat. 

BACA JUGA:Konser Lagi, Aksi Pinkan Mambo Tiduran di Panggung Jadi Pro Kontra

"Nah saya sangat bahagia kenapa? Karena Jawa Barat secara umum prestasinya sangat baik, di bidang ekonomi juga punya banyak. Momentum untuk menguatkan kebudayaan-kebudayaan yang tradisional ," kata Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022). 

Menurutnya, perkembangan zaman dengan kecepatan teknologi digital yang serbacanggih bisa menstimulus anak-anak kita dari asupan informasi budaya asing. Untuk itu, gerakan ini sangat membantu mengenalkan kembali kepada anak-anak dan bisa menjadi langkah awal untuk melestarikannya bersama-sama. 

"Kita tahu dengan revolusi digital budaya asing juga dengan mudahnya mempengaruhi alam bawah sadar anak-anak kita. Sehingga, tari merak ini kami dukung untuk dilestarikan dari level anak-anak sekolah sampai ibu-ibu, dan lain sebagainya," pintanya. 

Kemudian, ia menjelaskan tentang pepatah menjaga budaya yang dilontarkan Bapak Bangsa Indonesia: Soekarno,  yakni apabila kita mempunyai kebudayaan, maka kehidupan akan berdaulat dengan ekonomi yang tercukupi.  

"Sehingga seperti Bung Karno bilang, punyalah kebudayaan yang berkepribadian sehingga dengan itu komplet trisakti, ekonominya berdikari, politiknya berkedaulatan. Kita akan gunakan tari merak ini di berbagai kesempatan dalam event kejawabaratan," pungkas Ridwan Kamil.

Sumber: