Warga Diminta Siaga Bencana, Ini Penjelasan BPBD Cianjur

Warga Diminta Siaga Bencana, Ini Penjelasan BPBD Cianjur

Tampak sejumlah petugas BPBD di depan ruang Pusdalops PB.(cianjurekspres.disway.id)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Meski beberapa hari belakangan ini cuaca terbilang cerah, warga tetap diminta siaga terhadap bencana yang datang tanpa peringatan. 

Pasalnya, jelang akhir tahun, curah hujan diperkirakan akan meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:BPBD Cianjur Minta Desa Programkan Destana dan Bentuk Perdes

Hal itu diungkapkan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo saat ditemui Cianjur Ekspres di ruangannya, Selasa (01/11/2022) siang.

“Kita sudah buat Surat Edaran Bupati tentang Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Kabupaten Cianjur kepada seluruh camat dan kepala desa untuk selalu siap menghadapi cuaca ekstrim yang datangnya tiba-tiba,” jelasnya.

Ia menyebutkan, dengan cuaca panas yang terjadi belakangan ini, akan menyebabkan terjadinya ratakan-retakan tanah di wilayah yang berstuktur tanah lempung. 

BACA JUGA:Cekas Manjur di Disdikpora Cianjur, Pimpinan dan Staf Cek Kesehatan

Jika kemudian terjadi hujan yang intensitasnya tinggi, air akan masuk ke celah tanah dan berpotensi menyebabkan tanah longsor.

“Kalau retakan terjadi di persawahan atau perkebunan, itu tidak masalah. Tapi kalau retakan ada di atas permukiman, itu jadi prioritas,” ujarnya.

“Personil kita ada 1.800 Relawan Tanggap Bencana (Retana). Di masing-masing desa se-Cianjur ada 5 personil yang mengidentifikasi dan memitigasi daerah-daerah yang sekiranya di anggap rawan (bencana),” tambah Rudi.

BACA JUGA:Piala Dunia 2022 Segera Bergulir, Jangan Sampai Terlewat! Simak Jadwal Berikut

Identifikasi potensi bencana, lanjutnya, sudah dilaksanakan di lokasi-lokasi rawan bencana seperti di Cibeber dan Campaka. 

“Justru yang tidak terduga kemarin adalah banjir bandang di Lembah Permai dan Cidaun, karena hujan di hulu sehingga sungai terjadi longsor, sehingga terbendung dan menyebabkan air meluap ke permukiman warga,” jelasnya.

BACA JUGA:Didatangkan dari Jepang, 200 Vial Obat Gangguan Ginjal Akut Fomepizole Tiba di Indonesia

Sumber: