CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Ratusan pengungsi terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kampung Sukawarna RT 01/RW 09, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur, tengah mengalami krisis air bersih dan sanitasi.
Seorang pengungsi, Endo (50) mengatakan, sudah lebih dua pekan sejak terjadinya gempa bumi Cianjur, pengungsi melakukan aktivitas buang air besar dan kecil di sebuah lahan kosong tanpa fasilitas WC umum dan MCK.
BACA JUGA:Warga Terdampak Gempa Kecewa, Rumahnya Rusak Berat Terdata Rusak Sedang
“Terdapat 146 kepala keluarga terdampak gempa yang menempati tenda pengungsian tersebut,” kata dia kepada wartawan, Senin (12/12).
Endo mengungkapkan, para pengungsi hanya menggunakan fasilitas toilet seadanya tanpa dilengkapi sarana air bersih.
“WC seadanya hanya berdinding material seng bekas reruntuhan, tanpa ada air bersih. Kondisi ini sudah terjadi sejak hari pertama gempa,” ungkap dia.
Bahkan, akibat tidak ada fasilitas sanitasi dan air bersih, ratusan pengungsi mulai mengeluhkan gatal-gatal dan sakit lainnya seperti batuk, flu dan diare.
“Terdapat sekitar 20 tenda yang ditempati pengungsi. Mereka sudah keluhkan gatal-gatal, karena tidak adanya pasokan air bersih dan sarana toilet yang layak,” jelasnya.
Sementara itu, pengungsi lainnya Dedeh (41) mengaku terpaksa menggunakan air sungai saat selesai beraktivitas buang air besar dan kecil.
“Anak-anak saya sudah banyak yang kena gatal-gatal. Selain itu, mereka juga alami batuk dan flu serta diare karena kondisi tenda pengungsian yang bocor saat hujan,” kata dia.