CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Pemerintah Kabupaten Cianjur, menunda penyaluran bantuan Hunian Sementara (Huntara) sebesar Rp1 juta untuk 14 ribu KK pengungsi korban gempa Cianjur.
Hal itu terjadi akibat bantuan tersebut bertabrakan dengan bantuan Dana Tunggu Hunian (DTH) yang disalurkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BACA JUGA:Pemkab Cianjur Kembali Mengecek Ulang Data Warga yang akan Direlokasi
Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Cianjur, Budhi Rahayu Toyib mengungkapkan, pihaknya urung menyalurkan bantuan Huntara lantaran mengantisipasi adanya tumpang tindih anggaran dengan bantuan DTH yang besarannya Rp500 ribu dari pusat.
“Kita sudah siapkan Rp14 miliar untuk bantuan Huntara yang Rp1 juta per KK. Tapi dari pusat ada bantuan DTH untuk korban pengungsi yang rumahnya masih dalam tahap pembangunan. Takutnya tumpang tindih anggaran,” ujar Budhi, Rabu (18/1).
Pihaknya sengaja tak membatalkan rencana penyaluran tersebut, lantaran masih mencari formula untuk penyaluran agar tak ada penerimaan yang dobel bagi para pengungsi.
BACA JUGA:Resmi Gabung ke Golkar, Ridwan Kamil Siap Narasikan Airlangga Hartarto Capres 2024
“Kita sedang bahas dana Huntara ini nantinya alokasinya untuk apa. Segera akan diputuskan agar dana tersebut cepat bisa disalurkan ke para korban yang masih mengungsi,” ujarnya.
Menurutnya, jika nantinya dana Huntara Rp14 miliar tersebut pada akhirnya tak bisa digunakan, dananya akan dikembalikan ke kas daerah Pemda Cianjur.
“Dananya sudah dipisahkan, karena kan memang akan disalurkan untuk Huntara. Tapi kalau nantinya tidak bisa disalurkan karena bertabrakan anggaran, akan dikembalikan ke kas daerah,” kata Budhi.
BACA JUGA:Berawal Miliki Tiga Orang Karyawan, Ini Cerita Dibalik Kesuksesan Quin Cake Cianjur
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya akan gelontorkan dana sebesar Rp14 miliar untuk donasi pembangunan Huntara bagi korban yang masih berada di pengungsian.
“Kita akan berikan Rp1 juta per KK untuk bangun Huntara selama rumah mereka (pengungsi) belum selesai dibangun. Jadi para pengungsi tak tinggal di tenda komunal lagi,” kata Herman.
Dana Rp1 juta per KK dinilai Herman cukup untuk membangun Huntara, yakni untuk membeli bambu, sebagai rangka dan terpal untuk tenda dan dinding huntara.