"Jadi kan informasi (tentang pekerjaan) kurang jelas, harusnya calon tenaga kerja mencari informasi ke penyalur tenaga kerja resmi, tanya ke Disnakertrans," kata Bey.
“Ada orang yang ingin cepat-cepat ke luar negeri tapi harusnya tetap dari jalur yang benar, jangan juga tergoda gaji besar,” tambahnya.
BACA JUGA:Ayo Sehat Festival 2024, Bey Machmudin: Kesehatan Investasi Paling Berharga bagi Bangsa
BACA JUGA:Arahan Herman kepada RSUD di Jabar: Beri Pelayanan yang Cepat dan Prima kepada Masyarakat
Bey pun mendorong dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri kepada masyarakat secara lebih masif lagi. Edukasi kepada masyarakat, menurutnya, tidak boleh terputus.
“Sampai ke pelosok desa,” sebutnya.
Koordinasi dengan Kemenlu
Bey Machmudin mengatakan Pemdaprov sedang berkoordinasi dengan kementerian Luar Negeri untuk untuk memulangkan 11 warga Jabar lain yang disekap di Myanmar.
BACA JUGA:Sekda Herman Suryatman: Jawa Barat Genjot Transformasi Digital Layanan Publik
BACA JUGA:Bey Machmudin Dorong Pemdes Manfaatkan BIJB untuk Kesejahteraan Masyarakat
Ke – 11 warga Jabar tersebut semuanya dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Desa Kebonpedes dan Jambenenggang (Kecamatan Kebonpedes), serta Desa Cipurut dan Cireunghas (Kecamatan Cireunghas).
Mafia penyekap di Myamnar diketahui meminta tebusan Rp50 juta per orang atau total Rp550 juta.
"Kami berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Kementerian Luar Negeri. Kami akan terus berusaha karena (biar bagaimana pun) saudara-saudara kita harus dilindungi," ungkap Bey.