"Peralatan yang rusak tidak ada, karena chromebook jarang dipasang di lab dan sudah disimpan di ruang kepala sekolah untuk alasan keamanan," katanya melalui sambungan telepon seluler.
Ernawati mengungkapkan, sebelum bangunan ambruk, ia sempat mengkomunikasikan kondisi kerusakan kepada pihak ketiga yang bertanggung jawab atas bangunan tersebut.
BACA JUGA:Polres Cianjur Mulai Kenalkan Program Makan Bergizi Gratis kepada Siswa SD
BACA JUGA:Unsur Cianjur dan UPI Kampus Tasikmalaya Kolaborasi Gelar Program Pengabdian Kepada Masyarakat
"Saya sudah menghubungi pihak ketiga yang awalnya berjanji akan memperbaiki kerusakan. Namun perbaikan belum dilakukan hingga akhirnya bangunan roboh," jelasnya.
Menurut Ernawati, kerusakan bangunan sudah diketahui sejak ia mulai menjabat di SMPN 3 Tanggeung, dan kepala sekolah sebelumnya juga mengetahui kondisi tersebut.
"Saya sebenarnya hanya menunggu pihak ketiga yang akan memperbaiki bangunan. Tapi ternyata bangunan tersebut roboh sebelum perbaikan dilakukan," ujarnya.