Pemkab Cianjur Targetkan UHC Prioritas, Fraksi NasDem Minta RS dan Puskesmas Fokus Perbaiki Sarana Prasarana
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Effendi.(dok.pribadi)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Di tengah upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengejar target Universal Health Coverage (UHC) Prioritas atau Non Cut Off, kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit umum daerah (RSUD) dan puskesmas masih menjadi pertanyaan?. Seperti ketersediaan tempat tidur, ruangan hingga sumber daya manusia (SDM).
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Cianjur, Rustam Effendi, menegaskan, ketika Kabupaten Cianjur mencapai UHC prioritas atau non cut off, tentunya akan mendorong masyarakat untuk datang ke fasilitas-fasilitas kesehatan terutama rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya.
"Selama ini mungkin masyarakat mempunyai banyak pertimbangan untuk tidak datang memeriksakan kesehatannya meskipun dirasakan perlu. Nanti ketika UHC Prioritas tersebut diberlakukan, tentu ini akan menjadi dorongan bagi masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan," katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 24 Juli 2025.
BACA JUGA:Kasus Pernikahan Dini di Cianjur Menurun, Kemenag: Efek Positif Batas Usia Nikah 19 Tahun
BACA JUGA:Gubernur Jabar Soroti Iuran di MAN 1 Cianjur, Kemenag: Tidak Ada Pungutan, Hanya Salah Paham
BACA JUGA:Sambut HUT RI ke-80, YBM PLN Cianjur Tebar Kepedulian untuk Anak Yatim
Bahkan dalam rapat kerja dan pembahasan di Badang Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Cianjur, sempat beberapa kali dibahas mengenai hal tersebut dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Jangan sampai kemudian ketika UHC diberlakukan, ternyata fasilitas kesehatan kita, terutama dalam hal ini rumah sakit dan puskesmas belum siap dalam hal sarana prasarana, ketersediaan tempat tidur, ruangan, bahkan juga SDM," ucap Rustam.
Pasalnya, banyak puskesmas yang minim sekali ketersediaan SDM terutama perawat, bidan dan dokter. Khususnya dokter spesialis. Di sisi lain, kata Rustam, BPJS Kesehatan mempunyai aturan agar masyarakat itu bisa selesai dan tuntas pengobatannya di tingkat fasilitas kesehatan pertama, sebagai contohnya puskesmas.
"Cuma di sisi lain kondisi puskesmas di kita, sarana prasarana beserta SDM juga masih belum memadai, masih sangat jauh dari kata memadai, dan (masyarakat,red) beralih ke rumah sakit ketika mendapatkan rujukan atau pun tidak dari puskesmas," katanya.
Terlebih ketika beberapa instalasi gawat darurat (IGD) dari tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) di cek, masih jauh dari kata memadai. Seperti ketersediaan tempat tidur, ruangan dan lain sebagainya.
"Kami mendorong agar rumah sakit saat ini fokus dalam perbaikan-perbaikan fasilitas sarana prasarana dan juga pelayanan. Artinya, jangan sampai juga selain prasarana dan prasarana pada saat UHC Prioritas nanti diberlakukan SDM-nya juga belum siap," tutur Rustam.
Menurutnya, pada saat tingkat kunjungan masyarakat ke rumah tidak terlalu tinggi, tidak sedikit keluhan yang masuk ke Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur. Apalagi nanti ketika tingkat kunjungan masyarakat sudah sangat tinggi, karena rumah sakit bermasalah dalam urusan pelayanan.
"Ini nanti akan kita bahas secara bersama-sama dengan direksi tiga rumah sakit (RSUD,red) sarana prasarana, SDM. Kesananya tentu yang akan kita bahas lebih lanjut hal-hal teknis pelayanan, kemudian juga prioritas-prioritas sarana prasarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya," kata Rustam yang duduk di Komisi IV membidangi soal kesehatan.
Sumber:
