Pengungsi Gempa di Cianjur Berharap Bantuan Perbaikan Rumah Disegerakan

Pengungsi Gempa di Cianjur Berharap Bantuan Perbaikan Rumah Disegerakan

PENYINTAS : Penyintas gempa Cianjur masih bertahan di tenda pengungsian berharap bantuan rumah segera tersalurkan seluruhnya.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Pengungsi korban gempa di Kampung Longkewang RT 01/RW 5, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, berharap agar segera mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah. 

Seperti yang diungkapkan Hindun (60), salah seorang pengungsi yang berharap agar segera mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah. Dia mengungkapkan, rumah miliknya serta rumah anak dan keluarganya ambruk.

BACA JUGA:Stok Logistik unuk Korban Gempa Menipis

“Rumah saya, rumah anak saya, dan keluarga saya ambruk, bahkan waktu gempa kemarin menantu dan cucu saya meninggal dunia. Terus anak saya juga luka berat,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, di tenda pengungsian, Selasa (3/1).

Hindun mengungkapkan, hingga saat ini dirinya belum juga mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumahnya yang ambruk. Bahkan, harta bendanya pun tidak ada yang terselamatkan.

BACA JUGA:Tiga Kampung Harus Direlokasi, Dinilai Berada di Zona Berbahaya Patahan Aktif Cugenang

“Kalau pendataan sih sudah, tapi katanya nanti di tahap ke dua, tapi hingga saat ini belum juga ada kejelasan,” ungkap dia.

Hindun berharap agar dirinya beserta anak dan keluarganya yang rumahnya rusak segera mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah.

“Harapan kami mah ingin segera mendapatkan bantuan untuk membuat rumah. Saya mau buat rumah panggung, karena kalau pakai tembok, keluarga kami masih trauma,” ungkap dia.

BACA JUGA:YBM PLN Bantu Terangi Masjid Sementara di Lokasi Terdampak Gempa Cianjur

Hal senada juga diungkapkan Imam Maulana (27) yang berharap agar segera ada bantuan untuk bantuan rumah. 

“Ya harapan kami bantuan rumah segera, atau dipercepat.  Karena daerah kita di sini ada sebagian yang harus di relokasi, tapi mereka menolak. Alasan adaptasi susah, mayoritas mata pencarian susah, karena di sini petani, kuli, dan dagang,” ujarnya.

Sumber: