Sejumlah SMP di Cianjur Siap Laksanakan Kurikulum Meredeka

 Sejumlah SMP di Cianjur Siap Laksanakan Kurikulum Meredeka

Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten CIANJUR akan melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka untuk SMP di tahun ajaran 2023/2024 mendatang. Saat ini ada 11 SMP yang masuk program sekolah penggerak (SPS).

Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin mengatakan, Kurikulum Merdeka sendiri baru diikuti oleh SMP yang masuk Program Sekolah Penggerak (PSP) yang sudah dinilai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

BACA JUGA:Pengungsi Gempa di Cianjur Berharap Bantuan Perbaikan Rumah Disegerakan

“Pada saat itu, para kepala sekolah ikut testing dulu, ketika lolos maka akan dapat bantuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka otomotis mendapatkan dananya itu langsung masuk ke rekening sekolah masing-masing untuk pembelian buku atau apapun itu,” kata dia kepada wartawan.

Helmi mengungkapkan, untuk PSP juga sudah dua angkatan di Kabupaten Cianjur dan sudah ada sekitar 21 SMP yang sudah menerima Kurikulum Merdeka saat ini.

“Nah tahun ini ada satu kebijakan sekolah yang tidak masuk PSP boleh melaksanakan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Artinya dia membiayai sendiri. Nah terus di 2023 akan ada pendaftaran lagi untuk pelaksanaan kurikulum merdeka secara mandiri,” ungkap dia.

BACA JUGA:Stok Logistik unuk Korban Gempa Menipis

Helmi juga akan merekomendasikan bidang SMP supaya semua ikut melaksanakan Kurikulum Merdeka.

“Kenapa saya mau semuanya harus ikut walaupun disunatkan karena ini tidak diwajibkan sekarang tapi itu nanti tahun 2024 itu akan semuanya,” katanya.

“Dari pada menunggu nanti 2024 melaksanakan kurikulum Merdeka lebih baik dari sekarang sambil belajar sekolah merdeka, jadi 2024 itu udah siap semua, karena 2024 itu semua harus ikut kurikulum Merdeka,” tambahnya.

BACA JUGA:Tiga Kampung Harus Direlokasi, Dinilai Berada di Zona Berbahaya Patahan Aktif Cugenang

Helmi menjelaskan, kurikulum Merdeka dan Kurikulum tigabelas (Kurtilas) jelas berbeda. Yang jelas Sekarang juga masih ada yang melaksanakan kurtilas.

“Jadi guru masih membingbing siswa, nah di kurikulum Merdeka berpusat pada anak jadi si anak yang mencari dan guru tidak mendominasi lagi,” jelasnya.

Helmi berharap di 2023 ini ada pendaftaran Kurikulum Merdeka, pihaknya menganjurkan semua SMP supaya ikut daftar kurikulum merdeka.

Sumber: