Wapres Ma'ruf Amin Serahkan Bantuan untuk Pesantren Terdampak Gempa di Cianjur
BANTUAN : Wakil Presien Ma'ruf Amin meninjau Pondok Pesantren Al-Bahjah Desa Cijedil, kecamatan Cugenang, kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Rabu (4/1/2023)--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan untuk pondok pesantren terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/1).
"Ini bantuan dari Baznas untuk rekonstruksi 69 pondok pesantren terdampak gempa Cianjur," kata Wapres Ma'ruf di Pesantren Al-Bahjah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
BACA JUGA:Ratusan Tenaga Pengajar Diusulkan Naik Pangkat, Tingkatkan Kualitas Pendidikan Cianjur
Masing-masing pondok pesantren nantinya akan menerima Rp50 juta. "Salah satu yang terkena adalah pesantren akan dilakukan pembangunannya oleh PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) seluruhnya," ungkap Wapres.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang juga hadir di lokasi, bangunan di pondok pesantren belum tahan gempa.
"Ini belum didesain tahan gempa jadi PUPR sarankan untuk dibangun kembali," kata Dwikorita.
BACA JUGA:Wabup Cianjur Temukan Proyek Jalan Senilai Rp3,5 Miliar Diduga Mangkrak
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengungkapkan ada 2 orang santri terluka kena genting dan harus mendapat 6 jahitan. Saat ini santri-santri pria sedang diungsikan ke gedung lain Pesantren Al-Bahjah di Kuningan dan Bogor, Jawa Barat.
Bencana gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 menyebabkan korban jiwa 602 orang dan 5 orang masih dalam pencarian di 13 kecamatan.
Pemerintah memberikan santunan bagi keluarga korban meninggal dunia untuk 602 korban jiwa masing-masing Rp15 juta sehingga total Rp9,03 miliar dan diberikan dalam dua tahap dengan rincian tahap I untuk ahli waris 122 jiwa senilai Rp1,83 miliar dan tahap II untuk ahli waris 480 jiwa senilai Rp6,75 miliar.
BACA JUGA:Poslogis Minta Penarikan Dana Korban Gempa Harus Diubah
Total pengungsi mencapai 166.927 orang, sedangkan kerugian mencapai Rp4 triliun dengan menyebabkan 59.889 ribu rumah rusak yang terdiri atas rusak berat 14.581, rusak sedang 17.198, dan rusak ringan sebanyak 28.110 unit. Selain itu 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor, dan 701 fasilitas pendidikan terdampak.
Pemerintah pusat memberikan bantuan perbaikan rumah berdasarkan tingkat kerusakan rumah masing-masing Rp60 juta (rusak berat), Rp30 juta (rusak sedang), dan Rp15 juta (rusak ringan).
Progres bantuan perbaikan tahap 1 diberikan untuk 8.316 unit rumah dengan rincian 1.964 unit rumah rusak berat, 2.543 unit rumah rusak sedang, dan 3.809 rumah rusak ringan. Bantuan sudah disalurkan kepada 40 persen rekening penerima manfaat, sisanya 60 persen akan diserahkan setelah progres pembangunan mencapai 40 persen.
Sumber: antara