Pengamat Nilai Airlangga Hartarto Berpeluang Pimpin Koalisi Besar di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pengamat Nilai Airlangga Hartarto Berpeluang Pimpin Koalisi Besar di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.(JawaPos.com)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dinilai berpeluang memimpin koalisi besar di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal tersebut diutarakan Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Dedi Kurnia Syah, menanggapi lahirnya wacana koalisi besar yang akan mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan mulai ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.

"Kinerja Airlangga dinilai cukup baik dalam mengawal sektor perekonomian dalam negeri, jadi peluangnya cukup besar memimpin koalisi besar. Ini menandai jika Jokowi akan ada pada pihak Golkar, termasuk soal penyusunan kabinet," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

BACA JUGA:Sebanyak 143 KK Terdampak Gempa Tuban

Koalisi besar diungkapkan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani yang menilai koalisi itu sangat penting untuk menyukseskan program-program besar yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.

Menurutnya, jika membaca pemerintahan sebelumnya atau yang saat ini sedang berjalan maka ada kelebihan jika wacana koalisi besar tersebut benar-benar terealisasi.

"Kelebihan yang dimaksud yakni stabilitas dan efektifitas putusan politik, sehingga pemerintah dimudahkan dalam menjalankan pekerjaan pembangunan," jelasnya.

BACA JUGA:Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur Berpengaruh Bagi Pertumbuhan Ekonomi Cipanas

Dedi menilai sangat mungkin peluang koalisi besar itu terwujud. Namun tentu dengan catatan dilakukan secara proporsional. Partai pengusung Prabowo-Gibran harus mendapat porsi yang sesuai dengan kinerja politik mereka, utamanya dalam hal pemenangan.

"Secara khusus Golkar (mesti mendapat porsi lebih), mengingat Golkar adalah partai terbesar sekaligus representasi Gibran," ujarnya.

Artinya, kata Dedi, cukup rasional jika Partai Golkar dilibatkan dalam putusan penting koalisi besar tersebut. Bahkan Partai Golkar bisa saja dianggap sebagai pemimpin koalisi besar karena jumlah kursi partai yang identik dengan warna kuning itu di parlemen yang terbesar dalam koalisi.

"Di luar itu, partai penantang di pilpres utamanya PKB dan Nasdem sejauh ini tidak miliki persoalan dan pertentangan dengan kelompok Prabowo-Gibran, untuk itu wacana koalisi besar cukup mudah dijalankan," katanya.

Sumber: antara