Ratusan Bacaleg Muda akan Bertarung di Pemilu 2024

Ratusan Bacaleg Muda akan Bertarung di Pemilu 2024

Ilustrasi kotak suara.(pixabay) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Ratusan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Cianjur yang akan bertarung pada Pemilu 2024, ternyata berusia antara 21-35 tahun atau masuk kategori muda. 

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, jumlah caleg muda tersebut sebanyak 150 orang atau 19,1 persen dari total 785 bacaleg yang diajukan 18 partai politik.

BACA JUGA:Indonesia Raih Emas Sepakbola SEA Games 2023, Ridwan Kamil: Menegangkan, Penuh Drama

Sementara bacaleg berusia 31-40 tahun sebanyak 205 orang, lalu bacaleg berusia 41-50 tahun sebanyak 227 orang dan bacaleg usia 51-60 tahun sebanyak 167 orang serta bacaleg berusia 61-80 tahun berjumlah 36 orang.

Sedangkan untuk jenjang pendidikan dari 785 bacaleg, 494 orang diantaranya lulusan SMA, 241 orang S1, 54 orang S2, 5 orang S3 dan sisanya 12 orang D1-D3.

Lantas sejauhmana peluang atau kans para bacaleg muda untuk menang di Pemilu 2024 mendatang? Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menilai, bacaleg muda atau tokoh-tokoh muda tetap harus mengikuti cara lama. Salah satunya adalah dengan turun langsung ke masyarakat door to door dan tentunya dengan menawarkan gagasan-gagasan politik yang kira-kira target pemilihnya adalah kelompok muda.

BACA JUGA:Kemenkes Ajak Pengelola Fasyankes Segera Registrasi Rekam Medis Elektronik

"Karena kelompok pemilih lama, mereka biasanya sudah cenderung memilih partai politik, bukan memilih ketokohan di wilayah dapilnya masing-masing," katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin (22/5).

Menurutnya, kalau kemudian tokoh muda itu bisa membangun gagasan politik yang memang cenderung di sukai oleh kelompok muda, maka besar kemungkinan akan berhasil mendulang suara untuk partai politik.

"Dan juga tokoh-tokoh muda ini harus melihat potensi partai dimana dia bernaung, kalau kemudian tokoh-tokoh muda ini misalnya adalah kader partai yang secara umum diketahui adalah partai yang mapan, partai-partai besar, maka peranan mereka sebagai politisi muda biasanya tidak akan begitu terlihat, yang ada justru mereka harus bisa menyampaikan gagasan-gagasan partai yang sudah dilakukan kemudian mereka akan melakukan perbaikan," ucap Dedi.  

BACA JUGA:Jokowi Sebut Sensus Pertanian Mestinya Setiap Lima Tahun

"Tetapi bagi partai-partai yang memang kecenderungannya cukup dikenal sebagai basis anak-anak muda, misalnya Perindo, PSI, maka ini punya potensi untuk menggalang kekuatan anak-anak muda dengan gagasan-gagasan yang juga anak-anak muda," sambungnya.  

Tetapi, Dedi menegaskan, kampanye dengan cara door to door itu hanya sebagai medium yang pada intinya mereka tetap saja perlu membangun jaringan yang terorganisir dari tingkatan paling tinggi di masing-masing dapil sampai ke tingkatan rendah di TPS.

"Kalau ini berhasil mereka lakukan, maka kelompok-kelompok politisi tua tentu lebih bisa saja dikalahkan," tuturnya.

Sumber: