Kebudayaan Cianjur Dinilai Sulit Bangkit, Sekum DKC: Seniman Memiliki Cara Pandang Tersendiri

Kebudayaan Cianjur Dinilai Sulit Bangkit, Sekum DKC: Seniman Memiliki Cara Pandang Tersendiri

Sekretaris Umum Dewan Kesenian Cianjur (DKC), Heri Firmansyah.--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Meskipun pandemi Covid-19 telah berlalu, kebudayaan di Cianjur masih kesulitan untuk bangkit kembali. Kurator dan seniman Frigidanto Agung, menyebut kebudayaan di Cianjur sangat kurang.

Melalui Keppres No. 17 Tahun 2023, Presiden Joko Widodo menetapkan status pandemi Covid-19 telah berakhir. Meskipun begitu proses pemulihannya masih molor.

"Kebudayaan di Cianjur menjadi salah satu yang proses pemulihannya berjalan lambat," kata Diyanto kepada Cianjur Ekspres, Kamis 10 Oktober 2024.

Ia menjabarkan, saat ini kondisi Kabupaten Cianjur seperti 'sedang tertidur' setelah lima tahun terakhir tidak ada kegiatan kesenian, akibatnya orang-orang kurang melihat Cianjur dari segi kebudayaannya.

BACA JUGA:Tolak Tempat Pembuangan Sampah, Warga Desa Cikancana Cianjur Gelar Unjuk Rasa

BACA JUGA:DPPKBP3A Jabar: Kabupaten Cianjur Layak Naik Peringkat Sebagai KLA Kategori Nindya

"Setelah beberapa orang yang kutemui, mereka (seniman Cianjur) selalu membicarakan kejayaan, masa keemasan budaya. Namun hari ini, kegiatan kesenian nyaris tidak ada di Cianjur," ucapnya

Sekretaris Umum Dewan Kesenian Cianjur (DKC), Heri Firmansyah menuturkan, para seniman memiliki cara pandangnya tersendiri mengenai kebudayaan.

"Para seniman memiliki perspektif tersendiri mengenai kebudayaan dan kesenian. Mereka melihatnya juga dari Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK). Maka apa yang dikatakan teman-teman seniman bagi kami merupakan masukan yang berharga," tutur Heri.

Heri tidak memungkiri lima tahun belakangan kesenian di Cianjur memang terlihat memudar. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Disperkim Cianjur Mendapat Tambahan Anggaran Terbanyak, Disusul BKAD

BACA JUGA:Dinkes Cianjur: Tujuh Kasus Keracunan Makanan Terjadi Selama Januari - Oktober 2024

"Lima tahun lalu, kita mengalami isu global Covid yang membatasi aktivitas kesenian. Saat itu, para seniman dalam pertemuan online tetap mengupayakan produktif. Jadi jika dikatakan vakum, saya rasa tidak, hanya mediumnya saja yang berbeda," katanya.

Heri berpendapat, perlu pembentukan ekosistem yang bersinergis dan kolaboratif antara semua pihak jika ingin segera memulihkan kebudayaan dan kesenian di Cianjur.

Sumber: