Guru SD di Cibeber Cianjur Sukses Kembangkan Bisnis Sayuran Hidroponik
Cecep Sofuyollah (58) seorang guru SD Negeri Pasirmunding 4 Kecamatan Cibeber, memperlihatkan kebun hidroponik paralon seluas 360 meter. (Foto: Rikzan RA/CIANJUR EKSPRES)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasirmunding 4 Kecamatan Cibeber, Cecep Sofuyollah (58) berhasil membuat kebun hidroponik paralon buatannya sendiri di sela kesibukannya mengajar.
Tak main-main, di kebun hidroponik seluas 360 meter persegi di halaman rumahnya yang ada di Desa Sukamaju, Cecep berhasil 'mengekspor' sayur hasil taninya ke luar kota, yakni Sukabumi dan Bogor.
Cecep menyebut, beberapa pembelinya ada yang datang langsung untuk menjemput hasil panennya, untuk dipasok ke beberapa supermarket di luar Cianjur.
"Ada 6.000 lubang tanam. Kami bagi untuk menanam beberapa jenis sayur, seperti kangkung, pakcoy, sawi, dan seledri. Yang sudah bisa panen, pembelinya ada yang dari Sukabumi dan Bogor," ungkap Cecep pada Selasa, 14 Januari 2025.
BACA JUGA:Tangkap 3 Tersangka, Satresnarkoba Polres Cianjur Amankan 26 Ribu Butir OKT
BACA JUGA:Peduli Sesama, Kantor Imigrasi Cianjur Lakukan Donor Darah
Kata Cecep, tiap sayur memiliki masa panen yang berbeda. Untuk kangkung, membutuhkan waktu 14 hari, pakcoy dan sawi sekitar 29 hari, sedangkan seledri baru mulai dia tanam.
Jika ditotalkan, 6.000 lubang tanam bisa menghasilkan kurang lebih 100 kilogram sayur sekali panen.
Meski enggan membeberkan omsetnya dari usaha berkebun hidroponik, namun dia menyebutkan jika bisnisnya itu mulai berkembang, bahkan merambah lebih banyak pasar.
"Kuncinya adalah perawatan rutin, baik itu harian, mingguan, dan bulanan. Terlebih lagi, jangan ada aliran air yang tersendat karena akan mempengaruhi kualitas sayur," jelas Cecep yang merupakan wali kelas 4 di SDN Pasirmunding 4 itu.
BACA JUGA:Perumdam Tirta Mukti Cianjur Gulirkan Program Sambungan Air Bersih Gratis Bagi 2.300 MBR
BACA JUGA:Manisan Buah Cianjur Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Cecep menceritakan, bisnisnya itu dimulai pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) era Covid-19, 5 tahun lalu.
Dia dan istrinya, mengisi waktu luang dengan budidaya cabai dengan media polybag,sambil belajar merakit media hidroponik paralon secara otodidak.
Sumber: