Banner Disway Award 2025

Komisi IV DPRD Cianjur Soroti Pelaksanaan SPMB 2025

Komisi IV DPRD Cianjur Soroti Pelaksanaan SPMB 2025

RAPAT KERJA: Foto bersama usai Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta para kepala SMP di wilayah Sub Rayon 1, 2, dan 4, Kamis (19/6).(MOCH NURSIDIN/CIANJUREKSPRES)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta para kepala SMP di wilayah Sub Rayon 1, 2, dan 4, Kamis 19 Juni 2025. 

Rapat yang berlangsung di SMPN 1 Karangtengah tersebut membahas kesiapan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025.

Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Rian Purwa Wiwitan menegaskan, kegiatan tersebut bukan inspeksi mendadak, melainkan bagian dari agenda kerja legislatif untuk memastikan proses penerimaan siswa berjalan lancar dan transparan.

BACA JUGA:Damkar Canjur Tangani 54 Kebakaran Selama Januari-Juni 2025

BACA JUGA:Inspektur Wilayah IV Itjen Kemenimipas RI Kunjungi Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur

BACA JUGA:Hama Wereng Serang Tanaman Padi, Bulog Cianjur: Tak Menurunan Serapan Gabah dari Petani

“Banyak keluhan dari masyarakat, terutama terkait jalur zonasi dan mekanisme pendaftaran yang belum tersosialisasi maksimal. Kami mendorong agar kepala sekolah lebih aktif menyosialisasikan jalur penerimaan ke SD dan masyarakat,” katanya kepada Cianjur Ekspres.

Rian juga menyoroti isu persepsi "sekolah favorit" yang muncul bukan karena kualitas semata, melainkan faktor akses transportasi. 

“Sekolah yang mudah dijangkau jadi favorit karena biaya transportasi lebih terjangkau. Ini menjadi catatan kami untuk dibahas lebih lanjut,” tambahnya.

Selain itu, Komisi IV juga menerima berbagai keluhan terkait proses pendaftaran. Mulai dari sistem online yang lambat, zonasi yang terlalu sempit, hingga data yang belum diperbarui.

“Masalah data ini cukup krusial, karena keterlambatan update dari pusat menyulitkan pendaftaran. Kami akan koordinasi dengan Pusdatin untuk mendorong perbaikan,” kata Rian.

Sementara itu Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengakui adanya kendala dalam pelaksanaan SPMB, terutama soal sosialisasi dan teknis sistem pendaftaran online.

“Sebelum SPMB dimulai, kami lakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tapi memang masih banyak orangtua yang kurang memahami prosesnya, terutama soal domisili dan penggunaan Kartu Keluarga (KK),” katanya.

Dia menjelaskan, pada hari pertama pendaftaran online tercatat lebih dari 8.000 pendaftar dari 20 sekolah SMP sehingga sistem sempat mengalami gangguan karena tingginya trafik.

Sumber: