30 Tahun Jalan Rusak, Masyarakat Cianjur Selatan Akan Adukan ke Presiden Prabowo
Kondisi badan jalan penghubung Warungawi–Lewimalang, Kecamatan Kadupandak, tampak rusak parah akibat tidak diperbaiki selama 30 tahun. (Foto: Istimewa)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Warga di wilayah selatan Kabupaten Cianjur meluapkan kekecewaan terhadap kondisi infrastruktur jalan yang tak kunjung diperhatikan pemerintah daerah.
Jalan penghubung Warungawi–Lewimalang, yang menjadi akses vital antara Kecamatan Kadupandak dan Kecamatan Takokak, sudah hampir 30 tahun rusak parah tanpa perbaikan berarti.
Sejak tiga dekade terakhir, tercatat sudah enam kali terjadi pergantian bupati di Kabupaten Cianjur. Namun, janji perbaikan jalan yang selalu digaungkan setiap momentum politik hanya berakhir sebagai wacana.
Kondisi jalan yang hancur total membuat aktivitas warga lumpuh. Lubang menganga, bebatuan berserakan, hingga genangan air saat hujan menjadikan jalur tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
BACA JUGA:Ibu-Ibu Sindir Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cianjur Soal Jalan Rusak
BACA JUGA:Warga Ciparaja Desak Pemkab Cianjur Perbaiki Jalan Rusak
“Setiap hari kami harus melewati jalan yang rusak ini. Kalau musim hujan, kendaraan sering terperosok. Kalau ada yang sakit, harus digotong karena mobil sulit lewat,” ungkap Ujang (47), warga Kadupandak, Minggu 24 Agustus 2025.
Dampak kerusakan jalan juga dirasakan para petani. Hasil panen sulit dibawa ke pasar, ongkos kirim membengkak, dan harga jual menurun.
“Kami rugi besar, ongkos kirim jadi mahal. Jalan ini seolah-olah dilupakan pemerintah,” kata Asep (52), petani asal Lewimalang.
Warga menilai enam bupati yang pernah memimpin Cianjur hanya memberi janji manis tanpa realisasi.
BACA JUGA:Jalan Rusak, Ibu Hamil di Kecamatan Agrabinta Cianjur Ditandu Sejauh 3 Kilometer Demi Melahirkan
BACA JUGA:Kopimu Tagih Janji Bupati Cianjur Terkait Perbaikan Infrastruktur Jalan Rusak
“Sudah enam kali ganti bupati, tapi jalan ini tetap begini. Kami sudah lelah,” keluh seorang tokoh masyarakat.
Kekecewaan itu kini memuncak. Warga berencana menggelar aksi besar-besaran dan mendatangi Istana Negara di Jakarta untuk menyampaikan langsung keluhan kepada Presiden.
Sumber:
