BPBD Cianjur Minta Semua OPD 'Koroyokan' Tangani Kebencanaan

BPBD Cianjur Minta Semua OPD 'Koroyokan' Tangani Kebencanaan

Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Fatah Rizal.(Ayi Sopiandi/Cianjur Espres)--

CIANJUR, DISWAY.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Fatah Rizal, meminta semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Cianjur untuk keroyokan menangani kebencanaan. 

Fatah mengatakan, selama sepekan terakhir terjadi banyak bencana alam, mulai dari longsor, angin puting beliung, banjir, hingga pergerakan tanah. Bencana alam tersebut mengakibatkan rumah warga rusak hingga jembatan putus.

BACA JUGA:Jembatan Cimandiri Penghubung Cianjur-Sukabumi Putus, Perekonomian Warga Sempat Lumpuh

"Banyak yang terdampak dari bencana alam sepekan terakhir, mulai dari sawah yang gagal panen, rumah warga rusak, hingga jembatan putus," ujar dia, Rabu (14/9). 

Menurut dia, penanganan dampak bencana tersebut tidak bisa dilakukan oleh satu OPD atau hanya oleh BPBD, namun mesti dibantu OPD lain di lingkungan Pemkab Cianjur.

"Ya, kalau memang masih bisa ditangani sama BPBD akan kami tangani. Tapi, kalau urusan rumah warga yang rusak terdampak bencana maka, ada Perkimtan, sedangkan untuk jalan ada PUTR," katanya. 

BACA JUGA:Pasar Cipanas Cianjur Jadi Barometer Ketahanan Pangan

Menurutnya, saat ini BPBD Cianjur terus berupaya melakukan pemantauan titik mana saja yang memang terjadi bencana. 

"Di BPBD ini ada Retana yang tersebar di semua desa di Kabupaten Cianjur, sehingga sekecil apapun itu tentang kebencanaan akan diketahui sehingga dengan cepat dilakukan penanganan," ujarnya.

Di sisi lain, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Lubis, mengatakan berdasarkan data BPBD, tercatat 26 bencana alam terjadi selama 6 September-13 September 2022. 

BACA JUGA:Ridwan Kamil Targetkan Masjid Raya Al-Jabbar Desember Bisa Dipakai Salat

Sebanyak 19 peristiwa bencana merupakan longsor, 2 bencana pergerakan tanah, 3 bencana banjir, dan 2 peristiwa bencana angin puting beliung.

"Paling banyak bencana longsor, kemudian banjir, dan pergeratakan tanah serta puting beliung," kata dia.

Menurut dia, bencana longsor paling banyak terjadi di  Cianjur selatan, pasalnya kondisi geografis wilayah selatan merupakan perbukitan dengan tanah yang labil.

Sumber: