CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Harga telur ayam di pasar tradisional di Cianjur mengalami kenaikan signifikan, dari yang awalnya Rp22 ribu per kilogram menjadi Rp 32 ribu per kilogram.
Agus Suhendar (37) pedagang telur di Pasar Muka Cianjur mengungkapkan, adanya gempa yang menggoyang Cianjur beberapa waktu lalu, berimbas kepada harga-harga di pasar.
BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan Bank Teraktif dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Pada LPS Banking Awards 2022
“Setelah gempa kemarin, berimbas sih ke harga-harga. Pasalnya pasokannya kurang,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, saat ditemui di Pasar Muka Cianjur, Minggu (4/12).
Dia menyebut, harga telur dari harga normal sebelumnya di Rp22 ribu per kilogram dan setelah gempa naik menjadi Rp32 ribu per kilogram.
“Intinya telur Rp31 ribu sampai Rp32 ribu penjualan hari ini dari awal Rp22 ribu per kilogram. Selain telur, bahan sembako juga naik, cuma tidak terlalu banyak naiknya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Unggul Dalam Pemberdayaan UMKM, BRI Sabet Dua Penghargaan BI Awards 2022
Dia mengungkapkan, penyebab kenaikan telur tersebut diakibatkan oleh pasokan yang berkurang.
“Barang berkurang, itu alasan agen begitu. Minyak naik dari Rp14 ribu jadi Rp15 ribu. Pokonya semua kebutuhan pada naik. Daya beli otomatis berkurang, karena naik. Tetep dibeli cuma dikurangi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Cegah Kemacetan, Polres Cianjur Terapkan Rekayasa Lalulintas
Ahmad Fahrul Rosi (23), pembeli telur di Pasar mengeluh adanya kenaikan harga. Dia berharap agar harga telur bisa kembali normal.
“Ya pasti mengeluh apalagi saya sebagai pedagang kaki lima, saya dagang bahan dasarnya dari telur. Mau naikin harga dagangan saya kan tidak mungkin,” ungkapnya.