Jabar Perkuat Kerja Sama Pendidikan-Penanganan Bencana dengan Shizouka

Senin 14-10-2024,17:30 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

BANDUNG,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memperkuat kerja sama  sister province  dengan Perfektur Shizouka, Jepang, khususnya dalam bidang pendidikan, ketenagakerjaan, hingga penanganan kebencanaan. Penguatan ini dilakukan oleh Sekda Jabar Herman Suryatman lewat kunjungan kerja ke Shizouka sekaligus mengawal pengiriman mahasiswa untuk kuliah di Shizouka Institute of Science and Technology (SIST) di Fukuroi, Jepang, atas beasiswa dari Aiwa Holding sejak Minggu 13 Oktober 2024. "Kerja sama  sister province  ini sudah berlangsung tujuh tahun sejak 2017, yang dikerjasamakan adalah bidang ketenagakerjaan, sosial, budaya, dan pariwisata. Kali ini kami menajamkan bidang pendidikan melalui pengiriman mahasiswa yang dibiayai beasiswa Aiwa Holdings, pertukaran data dan informasi kebencanaan, serta bidang ketenagakerjaan melalui pelaksanaan  job  fai r," ucapnya dalam keterangan di Bandung, Senin 14 Oktober 2024. Kunjungan ke kampus SIST ini merupakan bagian dari persiapan sebelum penandatanganan Implementing Arrangement (IA) yang mengatur pelaksanaan Aiwa Holding Scholarship yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober 2024 di Shizuoka.

BACA JUGA:Kantongi SK TPPK, Disdikpora Cianjur Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan di Sekolah

BACA JUGA:Soal Jenis Makanan Bergizi Gratis, Disdikpora Cianjur: Ditentukan Oleh Dinas Kesehatan Dokumen tersebut akan ditandatangani oleh Sekda Provinsi Jabar dengan Presiden Direktur Aiwa Holdings, yang akan disaksikan oleh Gubernur Shizuoka, serta perwakilan dari Pemerintah Prefektur Shizuoka. Implementasi perjanjian ini mencerminkan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak dalam meningkatkan kolaborasi di bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Dalam kunjungan ke kampus SIST, Herman bertemu dengan Sadida, penerima beasiswa dari Aiwa Holdings yang saat ini tengah menempuh pendidikan Strata 2 di Departemen Sistem Teknik. Sadida tengah mempelajari struktur bangunan yang ramah bencana. Herman menyampaikan  pendidikan Sadida di Shizouka Institute sangat relevan bagi Jabar yang merupakan provinsi rawan bencana.

BACA JUGA:SD Negeri Trikarya Cipanas Dorong Siswa Ikuti Ekskul Bola Voli

BACA JUGA:Lulusan Perguruan Tinggi Diharapkan Tidak Menambah Angka Pengangguran "Kami berharap ilmu yang diperoleh Sadida dapat diaplikasikan di Jawa Barat, khususnya dalam desain struktur bangunan yang tahan gempa, demi kepentingan masyarakat Jabar. Sadida, kami jadikan Person In Charge (PIC) atau duta Jabar untuk pertukaran data dan informasi kebencanaan dengan Shizouka. Kami juga tengah mengupayakan penambahan mahasiswa yang mengikuti program beasiswa Aiwa Holdings ini," ucap Herman. Presiden Direktur Aiwa Holdings Tsuguya Fujii yang turut hadir dalam kunjungan itu menyatakan kebanggaannya dapat memberikan beasiswa kepada Sadida dan berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan para pemuda Jabar.  "Saya berjanji akan terus membantu dan dengan sepenuh tenaga akan memfasilitasi lebih banyak beasiswa bagi mahasiswa Jabar ke depan," ujar Tsuguya Fujii. Sadida, sebagai penerima beasiswa pertama dari Aiwa Holdings, memberikan pernyataan mengenai pengalamannya.

BACA JUGA:Kemenag Upayakan Masjid di Indonesia Memiliki Perpustakaan

BACA JUGA:Pemerhati Pendidikan Sebut Hukuman Fisik Bukan Bagian dari KBM "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini. Menjadi penerima beasiswa Aiwa Holdings telah membuka banyak pintu bagi saya untuk mempelajari ilmu yang sangat relevan dengan kondisi di Jabar, terutama terkait bangunan yang tahan gempa. Saya berharap, dengan ilmu yang saya peroleh di sini, saya dapat berkontribusi bagi pembangunan yang aman bencana di Jabar," ucapnya. Melalui program ini, lanjut dia, akan membuka kesempatan yang luas bagi anak-anak muda di Jabar untuk belajar di luar negeri, khususnya di Jepang, serta mendapatkan pengalaman berharga. Dalam kesempatan tersebut perwakilan dari SIST Tanigawa juga menekankan kesamaan antara Jepang dan Indonesia yang sama-sama rawan bencana alam. "Kami siap menerima lebih banyak mahasiswa dari Jabar untuk belajar di institusi tersebut, serta memperkuat pertukaran pengetahuan, khususnya di bidang teknologi bangunan tahan gempa," ujarnya.

BACA JUGA:KPPPA Minta Sekolah Ramah Anak Diterapkan Antisipasi Kekerasan Anak

BACA JUGA:Disdikpora Cianjur Akui Masih Banyak Sekolah yang Kekurangan Mebeler Herman juga menambahkan pentingnya kerja sama ini bagi Provinsi Jabar, khususnya dalam pengiriman mahasiswa dan pegawai untuk mendalami sains dan teknologi, terutama dalam penanganan gempa. "Kita ketahui Shizouka merupakan salah satu perfektur yang sangat rawan gempa bumi. Mereka punya pengalaman, serta banyak ahlinya. Kita gali ilmunya dan kita aplikasikan di Jabar," tutur Herman.

Kategori :