"Untuk menetapkan lokasi debat, kita perlu mempertimbangkan dari banyak sisi, mulai dari sisi keamanan, akses, kapasitas, fasilitas yang mendukung peralatan siaran langsung, bahkan pencahayaan. Juga perlu persetujuan dari tiga paslon melalui narahubung (LO) yang memang menginginkan debat di luar (Cianjur)," ungkapnya.
Pasalnya, debat yang juga bagian dari kegiatan kampanye pasti melibatkan pendukung dari tiap paslon.
BACA JUGA:DPMPTSP Cianjur Gelar Bimtek Akselerasi Nomor Induk Berusaha
BACA JUGA:KPU Jabar Serahkan 20 Ribu APK untuk Paslon Cagub-Cawagub Jabar 2024
"Satu kubu pendukung paslon saja perlu atensi untuk pengamanan, apalagi kalau tiga paslon sekaligus. Maka mengadakan debat di luar daerah juga menjadi upaya antisipasi," jelas Fikri.
Debat di luar kota, lanjut Fikri, bukan pertama kalinya terjadi. Pada 2020 disebut pernah melakukan hal serupa karena pertimbangan teknis.
"Namun setelah ini, kami akan mengevaluasi dan meminta pendapat paslon melalui narahubung untuk lokasi debat kandidat kedua. Jadi masih 50:50 apakah debat selanjutnya di Cianjur atau tidak. Tergantung hasil usulan dan koordinasi dengan paslon, karena mereka bintang utamanya," kata Fikri.