Korban Gempa Cianjur Ciptakan Genteng Berbahan Rumput Hingga Kaca Transparan dari Kayu
Prof. Dede Hermawan memerlihatkan genteng berbahan dasar serat kayu, rumput, dan sekam. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Mochamad Nursidin)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Inovasi ramah lingkungan kembali lahir dari tangan anak bangsa. Kali ini, Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Cianjur, Prof. Dede Hermawan, berhasil mengembangkan berbagai material bangunan berbahan dasar tumbuhan, mulai dari genteng berbahan rumput hingga kaca transparan dari kayu.
Inovasi ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap kondisi geografis Indonesia yang rawan gempa, serta dominasi bahan bangunan konvensional yang berat dan tidak ramah lingkungan.
"Kita tahu komponen rumah kebanyakan dari bahan-bahan tambang, keramik, dan tanah liat. Bahan-bahan ini berat dan bisa berbahaya saat terjadi gempa. Karena itu, kami mencoba mengembangkan material yang lebih ringan, aman, dan bisa diperbarui," kata Prof. Dede kepada Cianjur Ekspres, Kamis 31 Juli 2025.
Salah satu inovasi utama yang tengah dikembangkan adalah genteng berbahan dasar serat kayu, rumput, dan sekam. Jika dibandingkan dengan genteng keramik yang beratnya bisa mencapai 40 kilogram per meter persegi, genteng ciptaan Prof. Dede hanya memiliki bobot sekitar 4 kilogram per meter persegi.
BACA JUGA:Wabup: Seni dan Budaya Cianjur Harus Tetap Bergerak
BACA JUGA:SSB Atep Seven Wakili Kabupaten Cianjur di Tingkat Nasional
"Sangat ringan tapi kuat, dan kedap air. Ini jauh lebih aman untuk rumah-rumah di daerah rawan gempa," ujarnya.
Inovasi ini juga muncul dari pengalaman pribadi Prof. Dede yang menjadi korban gempa Cianjur beberapa tahun lalu. Dia mengalami luka cukup serius akibat tertimpa material bangunan konvensional, termasuk lima jahitan di kepala dan enam tulang rusuk yang patah.
"Inilah kenapa rumah bukan hanya harus kuat, tapi juga aman bagi penghuninya," ucap Prof. Dede.
Tak hanya genteng, Prof. Dede juga mengembangkan seluruh elemen rumah ramah lingkungan lainnya, seperti lantai dari bambu berlapis, dinding dari kayu, hingga kaca transparan dari kayu.
BACA JUGA:DPMD Cianjur Imbau Pemerintah Desa Terbuka Soal Informasi Anggaran
BACA JUGA:Di Cianjur, Pria Berseragam Dinas Diduga Mencuri Parfum Rp50 Ribu
"Kaca biasanya berasal dari bahan tambang yang tidak bisa diperbarui. Kaca kayu yang kami kembangkan ini masih dalam tahap penelitian, baru bisa mencapai transparansi 30 persen dari kaca konvensional, tapi punya kekuatan yang bagus dan estetika serat kayunya tetap terlihat," jelasnya.
Selain itu, dia juga merancang plester semen yang dilapisi dengan bahan penyerap polusi udara.
Sumber:
