Lagi, Siswa di Cianjur Diduga Keracunan Usai Santap MBG
Mobil ambulans mengevakuasi siswa MTs Islamiyah Sayang, Kecamatan Karangtengah, yang diduga mengalami gejala keracunan usai menyantap buah melon MBG. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Akmal Esa Nugraha)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapat sorotan setelah sembilan siswa MTs Islamiyah Sayang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, diduga mengalami gejala keracunan, Rabu (3/9). Para siswa diduga sakit setelah menyantap buah potong melon yang rasanya sudah masam.
Kepala Sekolah MTs Islamiyah, Endang Suryana, mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 11.00 WIB ketika sekitar 200 siswa menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, olahan telur, tumis labu, dan buah melon.
“Banyak siswa yang mengeluh rasa melon sudah masam. Ada yang tidak jadi makan, tapi sebagian tetap dimakan,” katanya kepada wartawan.
Tak lama setelah itu, beberapa siswa mulai mengalami pusing, mual, hingga muntah. “Kejadiannya masih di jam sekolah, belum sempat pulang. Langsung dibawa ke rumah sakit Sayang,” tambahnya.
BACA JUGA:Belasan Santriwati di Cianjur Alami Gejala Keracunan, Ini Penjelasan Pihak Puskesmas
BACA JUGA:Polres Cianjur Masih Dalami Penyebab Kasus Keracunan Puluhan Siswa
Pihak sekolah pun segera melakukan pengecekan kesehatan terhadap siswa lainnya untuk mencegah jumlah korban bertambah.
“Setelah diperiksa, tidak ada tambahan kasus. Siswa yang sehat langsung dipulangkan,” kata Endang.
Endang menyebut, sejak program MBG berjalan dua bulan di sekolahnya, baru kali ini terjadi kasus keracunan.
“Sudah dua bulan MBG masuk ke sekolah, dan ini baru pertama kali terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Enam Warga Cibeber Cianjur Keracunan Usai Konsumsi Jamur Tangkil
BACA JUGA:Puluhan Warga Mande Cianjur Keracunan Makanan, 5 Orang Dirawat Intensif
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan, mengonfirmasi tim kesehatan sudah turun ke lokasi.
“Penanganan sudah dilakukan, sampel makanan dan muntahan juga kami ambil untuk uji laboratorium,” kata Made.
Sumber:
