Banner Disway Award 2025

Politik dan Orkestrasi Pembangunan Daerah

Politik dan Orkestrasi Pembangunan Daerah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah.(Foto: Dok/Pribadi)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - DALAM wajah demokrasi lokal yang kerap terjebak dalam rutinitas prosedural dan simbolik, muncul satu inisiatif yang layak dicatat sebagai praktik politik substantif. Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cianjur menginisiasi sebuah Dialog Pembangunan bertema “Menata Cianjur Kita”, sebuah forum terbuka yang menyatukan unsur pemerintah daerah, akademisi, dan praktisi swasta dalam membincang arah dan strategi pembangunan daerah secara kritis dan konstruktif.

Dialog ini merupakan ruang artikulatif untuk mengonsolidasi problem, menyusun diagnosis sosial, dan merumuskan agenda kebijakan. Dalam pengantar dialog, saya menegaskan bahwa politik bukan sekadar instrumen perebutan kekuasaan, melainkan wasilah atau sarana untuk mewujudkan kemaslahatan umat dan keadilan sosial. Realitas ini sejalan dengan pandangan Imam Ahmad ad-Daamizi dalam kitab al-Imāmah wa al-‘Uẓmā, bahwa Kepemimpinan/politik adalah wasilah atau sarana, seperti halnya tujuan segala sarana adalah untuk menegakkan amar makruf dan nahi munkar/keadilan.

Dalam kesempatan itu saya juga menegaskan bahwa fraksi PKB DPRD Kabupaten Cianjur tidak sekadar menjadi artikulator aspirasi rakyat, tetapi juga bertanggung jawab sebagai laboratorium kebijakan publik. Politik, dalam konteks ini, dimaknai sebagai arena pengujian gagasan, sintesis berbagai kepentingan, dan pengembangan solusi-solusi kebijakan yang berbasis data dan kontekstual, hal ini merupakan manifestasi nyata dari politik sebagai seni kemungkinan (the art of possibility), bukan hanya seni kompromi.

BACA JUGA:Fraksi Partai Gerindra Cianjur Apresiasi dan Dukung Keputusan Prabowo Cabut Izin Tambang di Kawasan Raja Ampat

BACA JUGA:Bupati Cianjur Sampaikan Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD 2025: Defisit Rp20,10 Miliar

BACA JUGA:Animo Masyarakat Tinggi di Hari Pertama Pendaftaran SPMB SMA/SMK dan SLB Jabar Tahap 1

Konsolidasi Paska Tahun Politik 

Tahun 2024 telah menandai selesainya satu babak penting dalam demokrasi elektoral Indonesia. Pemilu telah usai, kursi telah terisi, dan dinamika kontestasi politik telah menemukan penutupnya. Kini, yang dibutuhkan bukan lagi keberpihakan pada kepentingan partai atau kelompok, melainkan konsolidasi kolektif demi percepatan pembangunan.

Dalam kerangka ini, semua aktor politik baik eksekutif (baca: Pemda) maupun legislatif (baca: DPRD) harus bergerak bersama menuju satu orientasi yaitu mewujudkan keberpihakan melalui kebijakan pembangunan yang mensejahterakan. Sudah saatnya ruang-ruang politik beralih dari arus konflik menuju ruang dialog, dari persaingan menuju kolaborasi, dari retorika menuju kerja nyata.

Paska kontestasi, politik tidak boleh lagi dipersempit dalam kerangka elektoral semata, seperti yang ditegaskan oleh Prof. Miriam Budiardjo (1972), politik sejatinya adalah proses menetapkan tujuan-tujuan bersama dan cara mencapainya melalui pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan publik. Politik adalah seni dalam mengelola sumber daya yang terbatas, siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dengan meminjam kerangka pemikiran Harold Lasswell.

Dengan demikian, politik adalah seni pengambilan keputusan dan seni distribusi keadilan, bukan semata-mata kompetisi suara. Dalam fase paska elektoral, politik menjadi alat untuk menata ulang prioritas, membangun sinergi antar lembaga, dan mengarahkan setiap kebijakan untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat Cianjur. 

Membaca Ulang Tantangan Pembangunan Cianjur

Salah satu fokus utama dalam forum ini adalah penggalian mendalam terhadap berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi Kabupaten Cianjur. Data dan analisis yang dipaparkan tidak hanya menjelaskan apa yang terjadi, tetapi juga mengapa hal itu terjadi, dan apa implikasinya jika dibiarkan berlarut.

Menata Cianjur Kita, sedianya berangkat dari perobematika serius yang dihadapai masyarakat Cianjur dengan berbasis data (base on data), untuk menghindari penilaian secara subjektif dan pengambilan keputusan yang keliru. Berdasarkan, pengkajian dan penelaahan yang mendalam, penulis memetakan masalah pokok pembangunan Cianjur sebagai berikut:

Sumber: