Ada Patahan Cugenang, Pemkab Cianjur akan Revisi RTRW
EVAKUASI: Tim gabungan Basarnas, TNI/Polri dan lainnya saat melakukan evakuai korban gempa magnitudo 5,6 yang tertimbun. Masih ada delapan korban hingga Selasa (6/12) yang belum ditemukan.(dok/Cianjur Ekspres)--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Bupati Cianjur Herman Suherman menanggapi hasil analisa BMKG terkait patahan Cugenang. Dirinya menegaskan, sesuai dengan komitmen awal pemerintah daerah telah menyiapkan lahan relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku yang direncanakan dibangun sebanyak 200 unit rumah. Pemkab Cianjur pun akan merevisi RTRW.
BACA JUGA:BMKG: Gempa Cianjur Berasal dari Patahan Cugenang
Selain di Cilaku, juga akan disiapkan lahan relokasi di Kecamatan Mande seluas kurang lebih 30 hektare dengan asumsi minimal untuk 1.600 unit rumah.
"Diprediksi sepanjang jalur patahan itu (Cugenang, red) kurang lebih 1.800 rumah," katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis (8/12/2022).
BACA JUGA:Diduga Panik, Satu Orang Warga Cianjur Meninggal Dunia Pascagempa Sukabumi
Tinggal saat ini, kata Herman, pihaknya akan melakukan pendataan riil di lapangan dengan kecocokan foto udara dari BMKG.
"Tata ruang kita juga harus direvisi ulang, sekarang juga sedang direvisi (RTRW, red)," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, dampak gempa yang sangat merusak di Cianjur diakibatkan oleh kedalaman pusat gempa yang dangkal, dan lokasi permukiman berada pada tanah lunak/lepas (efek tanah lunak) dan perbukitan (efek topografi) dan struktur bangunan yang tidak memenuhi standar aman gempa.
Daryono menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Kamis 8 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan yang makin melemah secara fluktuatif, dengan frekuensi kejadian makin jarang. Magnitudo terbesar 4,3 dan terkecli 1,0.
Sumber: