Ini Arahan Presiden Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu

Ini Arahan Presiden Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu

Presiden RI Joko Widodo.(istimewa/setkab.go.id)--

JAKARTA, CIANJUR EKSPRES - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan sejumlah arahan saat menghadiri Konsolidasi Nasional Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu (17/12).

Sedikitnya ada empat arahan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya. Pertama, meminta agar Bawaslu memetakan segera potensi masalah dan berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Super Apps, Layanannya dari Urusan Perpajakan Hingga Informasi Lowongan Kerja

“Harus dipetakan. Pusat memetakan, provinsi memetakan, Bawaslu di kabupaten/kota memetakan, Bawaslu di kecamatan memetakan, semuanya akan lebih memudahkan. Perhatikan satu per satu setiap kemungkinan, jangan sampai ada yang terlewat. Lakukan perencanaan yang matang, siapkan langkah pencegahan, siapkan langkah-langkah mitigasi, siapkan langkah-langkah antisipasi. Jangan sampai ada kejadian kita baru pontang-panting,” ujar Presiden dilansir dari laman setkab.go.id.

Kedua, Presiden meminta agar Bawaslu fokus pada upaya-upaya pencegahan. Presiden menegaskan bahwa Bawaslu jangan hanya bekerja saat terjadi pelanggaran, serta pasif menunggu pengaduan. 

BACA JUGA:Usai Diamputasi Akibat Tertimpa Bangunan, Eyen Korban Gempa Cianjur Berharap Bantuan Kaki Palsu

Menurutnya, Bawaslu harus sejak dini mencegah terjadinya gesekan yang bisa menimbulkan benturan-benturan sosial.

“Gesekan sekecil apapun segera selesaikan saat itu juga, jangan tunggu membesar,” imbuhnya.

Lebih jauh, Presiden berharap Bawaslu tidak hanya berhenti pada level pengawasan teknis pelaksanaan tahapan pemilu. Menurutnya, Bawaslu juga harus punya indeks kerawanan pemilu. Presiden juga merespons baik rencana Ketua Bawaslu Rahmat Bagja yang akan meningkatkan pengawasan terkait pemilu di media sosial (medsos) karena menurutnya medsos kerap menjadi ajang menyebarkan isu atau memanas-manasi masyarakat.

BACA JUGA:Apdesi Cianjur Gunakan Motor Trail Distribusikan Logistik Bagi Korban Gempa

“Saya setuju sekali tadi Pak Ketua Bawaslu menyampaikan itu. Di dalam dunia nyata enggak ada apa-apa, ini dari mana kok ribut isu ini, medsos pasti enggak ada yang lain,” lanjutnya.

Kepala Negara juga menekankan bahwa salah satu faktor kerawanan pada pemilu dan pilkada itu adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoaks. Untuk itu, Presiden mengingatkan agar Bawaslu berhati-hati mengenai hal tersebut dan harus segera memperingatkan pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.

BACA JUGA:Bupati Cianjur Turun Langsung Bersihkan Lumpur Pascabanjir di Sukanagara

“Kita tidak bisa bersantai-santai dengan politik identitas, politisasi agama, politik SARA, jangan berikan ruang apapun kepada ini, ini sangat berbahaya sekali. Ini bisa menjadi peluang pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai sebuah bangsa,” tegasnya.

Sumber: setkab.go.id