445 Gempa Susulan Terjadi di Cianjur, Ini Jumlah Gempa Bumi Sepanjang 2022 di Jawa Barat
RUSAK: Tampak salah seorang warga Kampung Rawacina RT 03/RW 11 Desa Nagrak Kecamatan Cianjur sedang melihat bangunan rumah yang rusak pascagempa.(Rikzan RA/Cianjur Ekspres)--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat, sepanjang 2022 terdapat 1.290 gempa bumi yang terjadi di Jawa Barat.
Dari data yang diperoleh, hingga 1 Januari 2023, 445 gempa susulan diantaranya terjadi di Cianjur.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu dalam siaran persnya, Minggu (1/1).
BACA JUGA:Dewan Soroti Perbedaan Data Kerusakan Rumah Akibat Gempa di Cianjur
“Gempa susulan yang terjadi di Cianjur sejak gempa utama 5,6 pada 21 November 2022 saja sudah 445 kali,” kata Rahayu.
Dari total 1.290 guncangan tersebut, BMKG menjelaskan terdapat 106 kali gempa bumi yang bisa dirasakan dan empat gempa diantaranya masuk golongan gempa merusak. Termasuk gempa bumi 5,6 magnitudo dengan kedalaman 11 kilometer yang melanda Cianjur pada 21 November 2022 lalu.
Gempa lainnya yang masuk golongan merusak yakni gempa bumi yang terjadi di Sukabumi-Bayah pada 9 Oktober 2022 berkekuatan 5,5 magnitudo dengan kedalaman 12 kilometer.
BACA JUGA:Wabup Cianjur: Kak Seto Bantu Pemulihan Trauma Korban Gempa
Selanjutnya, gempa Garut-Tasik pada 3 Desember 2022 berkekuatan 6,4 magnitudo dengan kedalaman 118 kilometer, dan yang terakhir gempa Sukabumi pada 8 Desember 2022 yang berkekuatan 5,8 magnitudo dengan kedalaman 104 kilometer.
Teguh Rahayu menjelaskan, dari peta distribusi epicenter gempa bumi 2022, terlihat 640 kejadian gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman yang tergolong dangkal yang diakibatkan aktifitas sesar lokal.
“Sesar lokal yang dimaksud adalah Sesar Garsela yang ada di Garut, Sesar Cimandiri yang membentang dari Sukabumi hingga Subang, juga Sesar Cugenang yang ada di Cianjur,” katanya.
BACA JUGA:Resolusi Bupati Herman Suherman di 2023: Cianjur Bangkit dan Pulih
Menurut hasil kajiannya, kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 370 kilometer di bawah tanah. Pihaknya pun mengelompokan kejadian tersebut jadi tiga golongan yakni kejadian gempa bumi dangkal, menengah dan dalam.
Untuk kejadian gempa bumi dangkal dengan kedalaman dibawah 60 kilometer, BMKG mencatat terdapat sampai 1.180 kali kejadian. Sementara kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 hingga 300 kilometer, terjadi 109 kejadian dan gempa bumi dalam dengan kedalaman diatas 300 kilometer terjadi hanya satu kali.
Sumber: