BPBD Cianjur Pastikan Alat Pendeteksi Dini Bencana Berfungsi dengan Baik
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sukmana Wijaya memerlihatkan alat pendeteksi gempa milik BMKG dalam kondisi aktif dan berfungsi dengan baik.(Foto: RIEKZAN RA/CIANJUR EKSPRES)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Di tengah merebaknya isu potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda, BPBD Kabupaten Cianjur memastikan dua alat pendeteksi gempa milik BMKG kondisinya aktif dan berfungsi dengan baik.
Dua alat tersebut itu yakni intensity meter model PC-01 Cube maupun warning receiver system (WRS) Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).
Keduanya terpasang di kantor BPBD Kabupaten Cianjur yang ada di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sukmana Wijaya mengungkapkan kedua alat tersebut selalu dalam keadaan menyala 24 jam.
BACA JUGA:Polres Cianjur Musnahkan Ribuan Botol Miras dan Knalpot Brong Hasil KRYD
BACA JUGA:BPBD Cianjur Dirikan Pos Pantau di Lokasi Pergerakan Tanah Kecamatan Bojongpicung
"Intensity meter mengukur getaran gempa di wilayah Cianjur saja, sedangkan WRS InaTEWS bisa mendeteksi gempa seluruh Indonesia, lokasi, kedalaman, kekuatan magnitudonya pun akan muncul. Alat itu akan otomatis berbunyi tiap ada gempa lebih dari 2 magnitudo," jelas Asep saat ditemui beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kepala Staf Geofisika Kelas 1 Bandung, Teguh Rahayu menyebutkan, pihaknya selalu melakukan preventive maintenance rutin.
"Jika ada alat yag terpantau mati (off) dalam sistem kami, pasti akan langsung diperbaiki," jelasnya.
Rahayu mengatakan, sesuai SOP, alat pendeteksi dini bencana tidak boleh off lebih dari 24 jam.
BACA JUGA:Warga Tuntut Kades Sukaluyu Cianjur Mundur, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:BPBD Cianjur Imbau Masyarakat Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
"Di Cianjur juga dua alatnya terpantau menyala (on). Kalau menunjukan off, tidak akan kami biarkan," ungkapnya.
Selain itu, untuk menyiasati kekhawatiran tidak berfungsinya sirene peringatan tsunami di pesisir Cianjur Selatan, Asep mengatakan pihaknya memanfaatkan pengeras suara masjid-masjid di pesisir Cianjur Selatan sebagai alarm atau sirene jika ada potensi tsunami.
Sumber: