Pergeseran Tanah di Sarongge Desa Ciputri Cianjur Munculkan Retakan Sepanjang 20 Meter

Pergeseran Tanah di Sarongge Desa Ciputri Cianjur Munculkan Retakan Sepanjang 20 Meter

Pergeseran tanah terjadi di Kampung Sarongge Girang RT 01/RW 09 Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, disebabkan hujan deras yang mengguyur pada Jumat (13/1) lalu.--

CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Pergeseran tanah terjadi di Kampung Sarongge Girang RT 01/RW 09 Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten CIANJUR, disebabkan hujan deras yang mengguyur pada Jumat (13/1) lalu.

Akibatnya, terdapat retakan pada tanah sepanjang 20 meter dan lebar 2,5 meter dengan kedalaman 4 meter di lahan garapan warga.

BACA JUGA:PSIS Semarang Incar Poin Penuh Hadapi RANS Nusantara FC

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur M Rizal Fatah mengungkapkan, selain retakan yang menganga di lahan garapan, retakan yang berjarak kurang lebih 5 meter dari jalan tersebut membuat selokan di sisi jalan utama Kampung Sarongge jebol sepanjang 4 meter.

“Akibatnya air berbelok ke arah ratakan yang berada di perkebunan milik warga tersebut,” ujarnya.

Dirinya juga khawatir jika terjadi pergeseran tanah susulan, akan mengakibatkan kerusakan pada jalan utama Kampung Sarongge. 

BACA JUGA:Dibalik Maha Karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Masjid Raya Al Jabbar Dihiasi 99 Lampu Gentur

“Kalau ada susulan, kemungkinan jalan utama kampung tersebut akan ikut terdampak,” ujarnya saat dihubungi Minggu (15/1/2023) malam.

Tak hanya jalan utama, lanjutnya, pergeseran tanah susulan juga dinilai mengancam 4 rumah warga yang jaraknya kurang lebih 50 meter dari retakan awal. 

“Kalau ada susulan lagi, dikhawatirkan terjadi longsoran lebih luas dan mengancam 4 rumah yang ada di sekitar titik pergeseran tanah yang awal,” kata Rizal.

BACA JUGA:Pupuk Indonesia Siapkan 93 Ribu Ton Pupuk Subsidi

Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh retakan tersebut, kata Rizal, warga sekitarpun bergotong royong membuat tanggul dari karung berisi tanah untuk membendung air yang mengarah ke ratakan yang diakibatkan pergeseran tanah itu.

“Kita juga imbau warga untuk segera mengisi retakan dengan tanah urugan supaya tidak ada lagi air yang mengalir ke retakan tanah,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengaku membutuhkan sekitar 10 brojong untuk memperkuat tanggul yang dibuat agar tak terjadi kebocoran air dan mengaliri retakan yang panjangnya capai 20 meter itu.

Sumber: