Jelang Masuk Sekolah, Pedagang Seragam Sekolah di Cianjur Diserbu Warga

Jelang Masuk Sekolah, Pedagang Seragam Sekolah di Cianjur Diserbu Warga

Calon pembeli memadati pedagang seragam sekolah di Jalan Siti Jenab, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur. (Foto: RIKZAN RA/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Libur sekolah segera usai, anak-anak akan kembali disibukkan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2024-2025, mulai Senin (15/7/2024).

Hal itu membuat para orang tua ikut sibuk mempersiapkan kebutuhan sekolah, khususnya bagi yang anaknya akan melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Dadah Julian, salah satu orangtua siswa SD Negeri Purabaya, Kecamatan Leles, rela pergi ke Kecamatan Cianjur untuk membeli berbagai perlengkapan sekolah anak bungsunya.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Komitmen Beri Ruang Kreativitas Anak Bangsa

"Saya dari Leles ke Cianjur hanya untuk membeli baju sekolah dan perlengkapan lainnya untuk si bungsu," ujarnya saat ditemui di Toko Laluyu 2, Jalan Siti Jenab, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kamis 11 Juli 2024.

Dadan mengaku menghabiskan uang sampai Rp450 ribu hanya untuk membeli seragam merah putih, pramuka, dasi, dan asesoris sekolah lainnya.

"Topinya, dasinya, kaos kaki, pokoknya untuk sekolah habis Rp450 ribu. Belum sepatu, tas, buku," ungkapnya.

BACA JUGA:RIMBA Soroti Persoalan Pengelolaan Sampah di Kawasan Situs Gunung Padang Cianjur

Selain itu, Ia pun harus rela mengantri berjam-jam untuk membeli perlengkapan sekolah anak perempuannya tersebut.

Pemilik Toko Saluyu, Andi Sunandi mengatakan, penjualannya mengalami peningkatan dari hari biasa. Apalagi sudah tidak ada dampak dari pandemi dan gempa.

"Animo dari para orang tua untuk membelikan anaknya perlengkapan sekolah kembali tinggi," ungkap Andi saat ditemui.

BACA JUGA:Perolehan Zakat Fitrah Kabupaten Cianjur Naik Capai Rp17 Miliar

Dalam sehari, ia bisa menjual ratusan stel baju. Perbandingannya sampai lima kali lipat dari hari biasa.

"Akibatnya kami sedikit kewalahan untuk menyediakan stok seragam karena masih mengandalkan produk UMKM, sementara suplai kurang," kata dia.

Sumber: