Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA, Mungkinkah Diterapkan di Cianjur?
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni.(Riekzan RA/Cianjur Ekspres) --
CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI merencanakan penghapusan jurusan pada sekolah menengah atas (SMA).
Hal itu terungkap setelah pemerintah pusat merencanakan implementasi bertahap Kurikulum Merdeka yang sebenarnya sudah mulai diterapkan sejak tahun ajaran 2021-2022 lalu se-Indonesia.
Jurusan yang dihapus sendiri yakni Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa.
BACA JUGA:SMPN 3 Cipanas Cianjur Jaring Gaya Belajar Siswa
Namun, apakah penghapusan jurusan pada jenjang SMA tersebut memungkinkan untuk diterapkan di daerah, khususnya di Cianjur?
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni mengungkapkan, penghapusan jurusan tersebut sangat mungkin untuk dilakukan.
Dengan begitu, para siswa lulusan SMA yang sejatinya dipersiapkan untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi, tak dibatasi dalam memilih jurusan di jenjang universitas, perguruan tinggi, maupun pendidikan tinggi lainnya.
"Meskipun kita belum mengetahui teknis dan ketentuannya nanti seperti apa, namun penghapusan jurusan memang memungkinkan untuk dilakukan," ujar Nonong saat dihubungi pada Kamis, 18 Juli 2024.
Dengan penghapusan, lanjut Nonong, anak didik diberikan kebebasan untuk menentukan arah pendidikan tingginya, tanpa terbatas jurusan saat di SMA.
"Karena selama ini, yang biasanya terjadi jurusan di pendidikan yang lebih tinggi bagi lulusan SMA, akan sangat bergantung jurusannya. Dengan penghapusan jurusan, anak akan bisa memilih dengan bebas memilih sesuai dengan kompetensi dan minatnya," jelasnya.
"Kalau dulu anak lulusan IPS, tidak bisa masuk ke perguruan tinggi yang berlabel eksak atau ilmu pasti. Kemungkinan itu tujuan pemerintah melebur sehingga tidak ada jurusan lagi di SMA," imbuhnya.
Hal itu pun menjadi semakin menjadi pembanding yang jelas antara SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK), yang pada dasarnya anak didik dipersiapkan untuk langsung terjun ke pasar kerja.
"Anak lulusan SMK memang disiapkan untuk masuk ke pasar kerja. Juga untuk berwirausaha, meskipun tidak sedikit juga yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya," ungkapnya.
Di Kabupaten Cianjur sendiri, terdapat 18 SMA negeri dan 86 SMA swasta.
Sumber: