Pasca Keluar dari Partai Golkar, Babah Alun: Berpolitik Cuma Coba-coba

Pasca Keluar dari Partai Golkar, Babah Alun: Berpolitik Cuma Coba-coba

Jusuf Hamka usai meresmikan Warung Nasi Kuning Babah Alun ke-19 di Jalan Hasyim Ashari, Kecamatan Cianjur.(Foto: RIEKZAN RA/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUR,CIANJURKSPRES.DISWAY.ID - Jusuf Hamka, seorang pengusaha jalan tol yang akrab disapa Babah Alun mengatakan sempat terjun ke dunia politik karena coba-coba.

Diketahui, beberapa waktu lalu Babah Alun bergabung dengan Partai Golkar pada 11 Juli, dan mengundurkan diri pada 11 Agustus 2024, pascamundurnya Airlangga Hartanto.

"Saya berpolitik hanya satu bulan saja. Saya cuma coba-coba, menggelitik-gelitik saja. Ternyata banyak parpol yang mau 'melamar' saya begitu mengundurkan diri. Ada yang merah, hijau, biru, dan putih juga menghubungi saya," kata Babah usai meresmikan Warung Nasi Kuning Babah Alun ke-19 di Jalan Hasyim Ashari, Kecamatan Cianjur, Sabtu 31 Agustus 2024. 

Dirinya keluar dari Partai Golkar karena beberapa alasan, salah satunya karena mundurnya Airlangga Hartanto dari jabatan ketua umum secara mendadak. Babah Alun bahkan memanggil Airlangga sebagai sahabatnya.

BACA JUGA:Tim Pemenangan Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah Pastikan Mesin Parpol Berjalan

BACA JUGA:Berisiko Penyakit, Dinkes Cianjur tak Anjurkan Gunakan Air Sungai untuk MCK

Berdasarkan Lembaga Survei Indonesia dan PusdeHAM, dalam sepekan elektabilitas Babah Alun di DKI Jakarta sempat mencapai 6,8 persen, rangking keempat setelah Anies Baswedan, Ahok dan Ridwan Kamil.

"Begitu melihat sesuatu yang tidak santun dan tidak terhormat, saya langsung melepaskan itu semua. Saya tidak perlu jabatan, saya ga perlu harta, yang penting kesantunan, kehormatan, dan rasa empati simpati pada rakyat," ujar Babah Alun.

Babah bahkan mengakui, sebagai minoritas harus mempunyai integritas dan loyalitas dalam bersahabat ataupun bernegara. Kalau tidak, lebih baik mati.

"Kalau mau berpolitik kan harus punya elektabilitsa, popularitas, dan isi tas. Saya punya semua, tapi dikala saat saya punya semua, saya buktikan kalau saya tidak gila jabatan dan saya lepaskan semua itu demi kemaslahatan umat," ungkapnya.

BACA JUGA:Berisiko Penyakit, Dinkes Cianjur tak Anjurkan Gunakan Air Sungai untuk MCK

BACA JUGA:Sambut Hari Pelanggan Nasional, PLN UP3 Cianjur Realisasikan Electrifying Agriculture Peternakan

Selin itu, dirinya pun lebih menginginkan jadi pekerja sosial yang bermanfaat bagi rakyat daripada berpolitik.

"Politik terlalu keras dan kasar. Kita pekerja sosial harus lembut dan sayang pada rakyat. Keras dan sikut-sikutan bukan karakter saya. Dan yang pasti mundurnya saya dari Golkar sudah dipikirkan matang-matang karena saya di bawah tekanan istri dan anak," kata Babah.

Sumber: