Pendidikan Bermutu Meningkatkan Daya Saing
Rizki Putra Dewantoro, M.Si.(Foto:Dok/Pribadi) --
CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - PENDIDIKAN digadang-gadang sebagai sarana melepas berbagai jeratan ketertinggalan daya saing bangsa.
Dalam era persaingan global seperti saat ini, sudah semestinya Pendidikan dapat mendorong terbentuknya generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kecakapan (soft skill). Terlebih adanya bonus demografi dengan tingginya populasi penduduk produktif, termasuk dalam menyambut Indonesia Emas 2045 yang tinggal dua dekade lagi.
Namun perjalanan panjang mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul itu masih panjang. Tantangan era digital dan media sosial tak pelak membuat generasi muda kehilangan arah. Kabar yang cukup miris berdasarkan temuan Dinas Pendidikan di Buleleng Bali menyebutkan bahwa masih banyak anak SMP yang tidak bisa membaca dengan lancar tapi malah lancar bermain media sosial.
BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2025, Belasan Pasangan Suami Istri di Cianjur Batal Bercerai
BACA JUGA:Tiga Jembatan Rusak Akibat Bencana Banjir di Cianjur Diperbaiki
BACA JUGA:Disdikpora Cianjur: Penerapan Jam Belajar Baru Diberlakukan pada Tahun Ajaran Baru
Dalam suatu kesempatan, penulis pun pernah melakukan sosial eksperimen kepada mahasiswa magang menjelang semester akhir kuliah terkait ibu kota provinsi tempat dia berasal, ternyata dia tidak bisa menjawabnya. Padahal pertanyaan itu adalah sesuatu hal yang sederhana dan merupakan pengetahuan umum namun mereka belum memahaminya.
Alarm untuk bergotong royong membangun Pendidikan dengan partisipasi semesta mutlak dilakukan. Termasuk seruan terbuka bagi seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, hingga para peserta didik untuk turut ambil bagian dalam menciptakan pendidikan yang adil dan berkualitas.
Lewat kolaborasi lintas sektor dan partisipasi dari semua lapisan, diharapkan pendidikan bermutu bukan lagi hak segelintir orang, melainkan bisa dirasakan merata oleh seluruh rakyat Indonesia.
Apalagi dengan hadirnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang fokus pada pendidikan sejak dini turut mendorong Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Diantara keempat program tersebut yaitu Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang mana tahun ini direncanakan merehabilitasi satuan pendidikan.
Kedua, Program Digitalisasi Pembelajaran. Melalui penyediaan materi edukasi pada platform Ruang Murid di Rumah Pendidikan serta distribusi atau Papan Interaktif yang canggih. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, menjawab tantangan era digital.
Ketiga, Pemberian Insentif bagi Guru Non Aparatur Sipil Negara (ASN), serta keempat yang juga sama-sama pentingnya yaitu Pemberian Bantuan Biaya bagi Guru untuk Mengikuti Pendidikan D4/S1.
Hal ini sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan dan penguatan kapasitas pendidik yang diharapkan dapat memperkuat fondasi pendidikan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.
Berkaca dari program tersebut perlu diselaraskan dengan bentuk nyata kolaborasi agar kedepan daya saing SDM kita dapat terus meningkat. Berdasarkan World Talent Ranking 2024, skor daya saing SDM Indonesia naik mencapai 53,4. Peringkat Indonesia pun naik ke posisi 46 dari 67 negara, lebih baik satu tingkat dibanding tahun lalu. Sementara itu Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di posisi ketiga, di bawah Singapura (85,65) dan Malaysia (59,44).
Sumber:
