Perumdam Tirta Mukti Cianjur Akui Pengolahan Air Terganggu Saat Hujan
PERBAIKAN: Sejumlah pegawai Perumdam Tirtamukti Cianjur saat memperbaiki pipa yang bocor. Pegawai tersebut bekerja penuh waktu.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)--
CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Perusahaan Umum Daerah (Perumdam) Tirtamukti Cianjur mengakui pengolahan air kadang terganggu saat memasuki musim penghujan.
Sumber air baku menjadi keruh dan tidak berproduksi. Produksi baru bisa dilakukan setelah menunggu air baku tidak terlalu keruh.
BACA JUGA:Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum ke Bupati dan Wali Kota: Pertanian Jangan Diabaikan
Hal itu ditegaskan Direktur Teknis Perumdam Tirtamukti Cianjur, Syamsul Hadi menanggapi adanya keluhan sumber air Perumdam yang tidak jernih.
Syamsul Hadi mengatakan, di saat musim hujan yang cukup deras akhir-akhir ini, ancaman Perumdam adalah pergeseran tanah ataupun di beberapa titik ada yang longsor.
“Diantaranya kemarin di Cikalong, di Tanggeung juga ada beberapa pergeseran tanah, dan ada satu jembatan pipa di wilayah cabang Cidaun yang terputus, terbawa banjir tepatnya di Citos,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Kamis (22/9).
BACA JUGA:Lakukan Pendampingan UMKM, BRI Kolaborasi dengan SMESCO Indonesia Hadirkan Growpreneur
Menurutnya untuk air yang melalui pengolahan, yang air bakunya melalui sungai, karena hujan yang akhir-akhir ini cukup deras membuat air baku Perumdam sangat keruh atau pekat.
“Sehingga terkadang kita sementara tidak berproduksi, kita tunggu setelah reda beberapa jam setelah air tidak terlalu keruh dan tidak terlalu pekat, baru kami mengolah air baku tersebut,” katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya penyumbatan distribusi air ke pelanggan, Perumdam menugaskan beberapa personil di lapangan untuk menyisir yang dianggap rawan terkena bencana.
BACA JUGA:Dorong Kinerja UMKM Lokal, BNI Dukung Pameran Kriya Nusantara
“Kalau memang itu sudah dalam kondisi yang cukup rawan kami mengambil langkah-langkah antisipasi dengan beberapa cara di lapangan agar rutinitas kami di lapangan tidak terkendala,” ungkap dia.
Hadi mengungkapkan, untuk distribusi aman, hanya saja untuk beberapa pelanggan cakupan pelayanan yang berasal dari air bakunya dari sungai, kalau memang terjadi hujan yang cukup lebat dan menyebabkan air itu cukup pekat, ada perubahan jam pendistribusian.
“Imbauannya senantiasa ada cadangan penampungan air di masing-masing rumah untuk antisipasi apabila terjadi gangguan distribusi. Karena gangguan distribusi bisa terjadi kapan saja, dan tidak hanya teknis, penyebabnya bisa juga karena kondisi alam yang tidak menentu,” jelasnya.
Sumber: