Astakira Desak KBRI di Riyadh Turun Tangan Selesaikan Kasus TKI Bermasalah

Astakira Desak KBRI di Riyadh Turun Tangan Selesaikan Kasus TKI Bermasalah

Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Kabupaten Cianjur mendesak KBRI terutama di Riyad Arab Saudi agar turun tangan menyelesaikan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah.

Pasalnya, Astakira menyebut jika banyak kasus Pekerja Migran Indonesia asal Cianjur kurang mendapat mendapat keberpihakan dari pemerintah khususnya KBRI Riyadh.

BACA JUGA:Aksi Kolaborasi YBM PLN UID Jabar, Wujudkan Jembatan Penghubung Dua Desa di Cianjur

Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan mengatakan, ada beberapa permasalahan PMI yang diadukan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Astakira Pembaharuan Cabang Cianjur kepada KBRI Riyad belakangan ini.

“Kasusnya kini sudah hampir dua tahun tak kunjung mendapat penjelasan atau titik terang,” jaga dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (10/10).

BACA JUGA:Bupati Cianjur Tinjau Lokasi Longsor di Selagedang Cianjur

Ali mengungkapkan, kasus yang paling menonjol dari enam yang diajukan adalah kasus Evi Novianti asal Ciranjang dugaan tindak pidana pembunuhan. Pasalnya saat ini belum juga menerima kejelasan.

“Sampai saat ini keluarga belum menerima kejelasan hak maupun pengungkapan kasusnya,” katanya.

Ali melanjutkan, kasus lainnya yang menonjol adalah pegawai migran Indonesia yang hilang kontak asal Cikalongkulon bernama Nurhalimah binti Obat.

“Kasus tersebut juga belum ada kejelasannya hingga saat ini,” ujarnya.

BACA JUGA:5 Fakta Penembakan Novita Kurnia Putri, WNI yang Jadi Korban Peluru Nyasar di Texas

Dia mengungkapkan, pihaknya akan terus mendesak pemerintah khususnya KBRI Riyadh, serta meminta kedutaan besar yang ada di Riyadh untuk turun tangan.

“Kami akan terus mendesak pemerintah untuk turun tangan secara langsung, dan memberikan perlindungan seutuhnya kepada PMI yang ada di Riyadh,” kata Ali.

Sumber: