Cegah Dampak Bencana, BPBD Cianjur Siagakan 1.000 Relawan

Cegah Dampak Bencana, BPBD Cianjur Siagakan 1.000 Relawan

Sebuah rumah tertimbun longsor di Desa Salagedang Kecamatan Cibeber, Cianjur.(istimewa)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Cianjur siagakan 1.000 relawan kebencanaan untuk hadapi dampak cuaca ekstrem. 

Pasalnya diperkirakan cuaca ekstrem terjadi hingga 15 Oktober 2022 mendatang, dengan berpotensi mengakibatkan bencana dan gelombang tinggi.

BACA JUGA:Astakira Desak KBRI di Riyadh Turun Tangan Selesaikan Kasus TKI Bermasalah

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat menyebut jika selama periode 9-15 Oktober 2022, terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan bencana.

Tidak hanya itu, cuaca ekstrem juga berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan Jawa dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.

"BKMG juga menetapkan status siaga untuk beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Cianjur. Tapi Cianjur sebelunya memang sudah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor," ucap dia, Selasa (11/10).

BACA JUGA:Bupati Cianjur Tinjau Lokasi Longsor di Selagedang Cianjur

Dia mengatakan untuk mencegah dampak bencana, apalagi hingga merenggut korban, pihaknya menyiagakan 1.000 relawan tangguh bencana (Retana).

"Cianjur memiliki retana, sekitar 1.000 orang yang tersebar di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan. Mereka kita siagakan untuk memantau titik rawan bencana, dan segera melakukan mitigasi bencana jika ada potensi, baik itu pergerakan tanah, longsor, dan bencana lainnya yang ditimbulkan saat musim hujan," kata dia.

Khusus di daerah pantai, lanjut dia, BPBD juga menyiagakan beberapa desa yang sudah dijadikan desa tangguh bencana untuk mengantisipasi dampak gelombang tinggi.

BACA JUGA:Aksi Kolaborasi YBM PLN UID Jabar, Wujudkan Jembatan Penghubung Dua Desa di Cianjur

"Khusus di kawasan pantai memang ada retana dan destana atau desa tangguh bencana. Kita akan maksimalkan potensi relawan yang ada untuk mencegah dampak dari bencana selama cuaca ekstrem," pungkasnya.

Sumber: