Banner Disway Award 2025

Pengidap HIV di Cianjur Terus Bertambah, Hingga Akhir November Capai 217 Kasus

Pengidap HIV di Cianjur Terus Bertambah, Hingga Akhir November Capai 217 Kasus

Ilustrasi-HIV/AIDS.(Foto: Pixabay)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Jumlah pengidap HIV/AIDS (ODHA) baru di Kabupaten Cianjur pada 2025 kembali bertambah signifikan. Hingga akhir November tahun ini, tercatat 217 kasus baru, dan diperkirakan masih akan meningkat seiring proses skrining yang masih berlangsung hingga Desember.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Javed Sumawe Matapung, menjelaskan, penemuan kasus HIV baru di Cianjur tak pernah berada di bawah angka 200 orang per tahun. Kondisi ini dipandang mengkhawatirkan, mengingat jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Pada 2023 ada 208 kasus baru. Tahun 2024 naik menjadi 293 kasus baru. Untuk tahun 2025 sudah ada 217 kasus sampai November, dan masih kemungkinan bertambah,” ujarnya kepada wartawan, Senin 1 Desember 2025.

Jika dihitung sejak pendataan dimulai pada 2001, total ODHA di Kabupaten Cianjur telah mencapai 2.457 orang. Javed menjelaskan, penyumbang terbesar penambahan kasus dalam beberapa tahun terakhir berasal dari kelompok LSL (laki-laki seks dengan laki-laki).

BACA JUGA:Dinkes Cianjur Pastikan Tiga Bersaudara Yang Alami Gangguan Jiwa Mendapatkan Pemeriksaan dan Perawatan

BACA JUGA:Dinkes Cianjur Pastikan Kesiapan Sarpras dan SDM Rumah Sakit untuk UHC Prioritas

“Dari total 217 kasus baru tahun ini, 37 persen di antaranya adalah LSL, atau sebanyak 81 orang,” kata Javed.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cianjur, Hilman Kurnia, menyebut, kelompok usia produktif mendominasi kasus baru tersebut. Rentang usia 15 hingga 39 tahun menjadi yang paling banyak teridentifikasi sebagai ODHA.

“Ini kelompok usia yang aktif secara sosial dan ekonomi. Kalau tidak ada langkah pencegahan serius, kasus akan terus bertambah,” ucapnya.

LSL Meningkat Pesat, Minim Kesadaran Tes

Sementara itu, salah seorang penyuluh lapangan KPA Cianjur yang enggan disebutkan namanya menuturkan, pertumbuhan jumlah LSL di Cianjur menjadi faktor utama peningkatan kasus HIV. Dia menyebut, dalam lima tahun terakhir populasi kelompok tersebut mencapai ribuan.

BACA JUGA:Ribuan Siswa di Cianjur Jadi Sasaran Imunisasi, Dinkes: Dilaksanakan Secara Serentak

BACA JUGA:Antisipasi DBD, Puskesmas Karangtengah Cianjur Dorong Warga Jaga Kebersihan Lingkungan

“Sekarang jumlahnya jauh lebih banyak, dan tidak sedikit dari mereka yang positif HIV,” katanya.

Sumber: