Banner Disway Award 2025

Pengidap HIV di Cianjur Terus Bertambah, Hingga Akhir November Capai 217 Kasus

Pengidap HIV di Cianjur Terus Bertambah, Hingga Akhir November Capai 217 Kasus

Ilustrasi-HIV/AIDS.(Foto: Pixabay)--

Menurutnya, perkembangan media sosial dan aplikasi percakapan menjadi faktor yang mempercepat penyebaran perilaku berisiko tinggi.

“Pertumbuhannya pesat karena kemudahan berkomunikasi dan mencari pasangan melalui media sosial dan aplikasi. Faktor ekonomi juga berpengaruh,” ujarnya.

Meski begitu, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan masih rendah, terutama di wilayah luar kota.

BACA JUGA:Waspada! Kasus DBD Berpotensi Meningkat di Cianjur

BACA JUGA:HKN ke-61 di Cianjur Meriah, Bupati: Pola Hidup Sehat adalah Investasi Masa Depan

“Di daerah perkotaan sudah mulai meningkat kesadarannya. Tapi di wilayah Utara dan Selatan masih minim karena stigma buruk terhadap HIV/AIDS,” katanya.

Target Cianjur Zero Kasus Baru 2030

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, menegaskan komitmen pemerintah untuk menekan angka penularan HIV/AIDS hingga mencapai nol kasus baru pada 2030.

“Kami menargetkan tahun 2030 Cianjur Zero ODHA baru,” katanya.

Ramzi menilai, upaya tersebut membutuhkan dukungan lintas sektor, mengingat seks bebas dan perilaku seksual menyimpang kini menjadi tantangan yang nyata di masyarakat.

BACA JUGA:Bupati Cianjur: Karang Taruna Harus Hadir Sebagai Solusi Sosial di Masyarakat

BACA JUGA:Ribuan Pelari Semarakan Cianjur Berlari 5K Bupati Series 2025

“Tidak cukup hanya pemerintah. Peran tokoh agama, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting. Apalagi kita sudah punya Perda pencegahan LGBT, dan ini harus dioptimalkan,” tegasnya.

Dia mengajak generasi muda untuk menjauhi perilaku seks bebas dan fokus pada peningkatan kualitas diri.

“Sekarang waktunya bersaing lewat kemampuan, bukan terjebak perilaku negatif yang menghancurkan masa depan,” tutupnya.

Sumber: