Selain itu, Hendra mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa jika SK penyesuaian harga itu tidak dicabut. “Kami akan melakukan aksi,” ujarnya.
Sementara itu, Kankan (54) pedagang kopi dan makanan yang notabene menggunakan LPG 3kg untuk memasak mengaku prihatin dengan adanya SK bupati terkait penetapan HET.
"Padahal jangan dulu lah, sekarang saja saya membeli gas di harga Rp24 ribu. Tolong lah kepada pihak terkait, jangan ada kenaikan-kenaikan, kemarin BBM, sekarang gas, besok apa lagi?,” ujarnya.
Salah seorang pedagang gas LPG 3kg yang minta tidak disebutkan namanya di Kecamatan Mande, mengungkapkan, dirinya menjual gas LPG di harga Rp22 ribu per tabung.
“Kalau saya menjual gas Rp22 ribu, tapi kalau di warung yang lain ada yang Rp23 sampai Rp25 ribu. Kalau dari pangkalan biasa beli di harga Rp18 ribu,” jelasnya.