Banner Disway Award 2025

Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Tukang Biji Kopi Disangka DPO Hingga Babak Belur

Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Tukang Biji Kopi Disangka DPO Hingga Babak Belur

Ilustrasi-salah tangkap oknum polisi. (Foto: Pixabay)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Penjual biji kopi asal Desa Jamali, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Nyanyang Suherli (45) diduga jadi korban salah tangkap dan mendapat kekerasan oknum polisi di Polres Cianjur. 

Dugaan salah tangkap dan penganiayaan itu mencuat setelah dirinya mengunggah aduan pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta menceritakan kejadian tersebut di akun media sosial pribadi dan memperlihatkan luka lebam di wajah dan tubuh.

Dalam video berdurasi 1.17 menit yang viral di media sosial itu, Nyanyang meminta bantuan kepada Dedi Mulyadi agar dibantu lantaran dirinya menjadi korban salah tangkap sampai membuatnya luka-luka.

"Pak Dedi (Gubernur Jabar) tulungan abdi yeuh (tolong saya). Abdi korban kekerasan anggota polisi, salah tangkap. Tulungan abdi awak asa pasiksak, bengeut rusak. (Saya korban kekerasan anggota polisi, salah tangkap. Tolong saya, badan rusak wajah rusak)," kata Nyanyang dalam videonya.

BACA JUGA:Cianjur Raih WTP Enam Kali Berturut-turut, Bupati: Ini Bukan untuk Dirayakan Tapi Kewajiban Kita

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun di Jalur Sukabumi-Cianjur Tewaskan 2 Orang, Enam Lainnya Luka-luka

Dia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada 2 Juni 2025 lalu, ketika dirinya hendak pergi ke daerah Lampegan Cianjur untuk mengambil stok biji kopi jualannya.

"Saya sehar-hari berdagang, kebetulan ada pesanan biji kopi. Karena habis, saya mau ambil stok di daerah Lampegan, Kecamatan Campaka," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin 9 Juni 2025.

Dia pun meminta temannya untuk mengantar ke gudang kopi lantaran tidak memiliki kendaraan pribadi. "Kebetulan sebelumnya teman saya sekampung chat saya. Sekalian saya ngojek ke dia, minta antar ke gudang," katanya.

Tetapi saat di sekitaran Bojong Kecamatan Karangtengah, dirinya tiba-tiba disergap beberapa orang pria. Mengira jika orang-orang tersebut adalah begal, Nyanyang pun memberontak.

BACA JUGA:Ketua DPD Nasdem Cianjur Minta Kebijakan Jam Masuk Sekolah Dikaji Ulang

BACA JUGA:Darurat Eceng Gondok, Inisiasi Gerakan Cirata Zero Eceng Gondok

"Saya sedang main HP saat motor tersebut maju. Tiba-tiba ada yang menyergap dan memegangi saya. Dikira begal, karena kan posisinya malam hari. Saya berontak, berusaha melepaskan diri. Soalnya ada yang memegangi saya," kata Nyanyang.

Saat memberontak itu, diduga salah seorang pria yang menyergapnya terkena sikut atau lengannya. Sehingga dirinya pun dianiaya sambil dimasukan ke dalam mobil.

Sumber: