Kota Santri Kekurangan Guru Agama, Disdikpora Cianjur: Kebutuhan Mendesak

Kota Santri Kekurangan Guru Agama, Disdikpora Cianjur: Kebutuhan Mendesak

DISDIKPORA : Kantor DinasPendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Kabupaten Cianjur yang dijuluki sebagai Kota Santri tengah mengalami kekurangan guru agama. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat kekurangan guru agama terjadi pada jenjang SD dan SMP.

Selain kekurangan guru agama, Kabupaten Cianjur juga kekurangan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dan guru kelas. Untuk guru agama baru sekitar 11 orang yang bisa diangkat jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Umpeg) Diskdikpora Kabupaten Cianjur, Rana Rusmana, mengatakan, terkait kekurangan guru agama, memang menjadi konsen Diskdikpora. Selain kekurangan guru agama, juga kekurangan penjas, dan guru kelas. 

BACA JUGA:Kabupaten Cianjur Kekurangan Guru Pendidikan Agama Islam untuk Jenjang SD

"Guru agama ini memang sampai saat ini baru sekitar 11 orang yang bisa diangkat jadi P3K, jadi belum banyak. Sehingga memang kita membuat pola agar si guru agama tadi bisa mengikuti seleksi P3K," kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu 17 april 2024.

Maka dari itu, lanjut Rana, Diskdikpora pertama menyesuaikan ijazah PAI dengan mapel (mata pelajaran) di sekolahnya. Sebab, ada yang ijazah PAI tapi ngajar sebagai guru kelas, dan itu tidak akan terakomodir. 

"Sehingga yang terbaca di sistem itu kekurangan guru kelas, padahal dia guru agama," ujarnya.

BACA JUGA:Dua Tahanan Kejari Cianjur yang Kabur Berhasil Ditangkap, UI Diminta Menyerahkan Diri

Rana mengungkapkan, secara global kebutuhan guru hampir dikisaran 3.000 lebih dari awalnya 9.000 kebutuhan. 3.000 itu beragam mapelnya, ada mapel guru kelas, bahasa Indonesia, matematik, Penjas, dan PAI. 

"Hanya saja kebutuhan yang mendesak itu, kebutuhan yang belum terpenuhi yakni guru PAI dan Penjas. Kemudian guru bahasa Inggris juga kurang," tuturnya.

"Untuk PAI secara hitungan kasar disekitaran 1.000. Tapi kan kami belum secara rinci mendatanya. Karena apakah ijazahnya PAI mengajar di sekolahnya singkron atau tidak, itu yang akan kami data. Jadi harus sama kalau PAI harus PAI," sambungnya.

BACA JUGA:Disbudpar Cianjur Sebut Kunjungan Wisatawan ke Kampung Budaya Padi Pandanwangi Sepi

Rana mengatakan, untuk tahun sekarang, jika melihat kebutuhan yang kemarin testing kategori P ada 3.600, dan Disdikpora mengupayakan sebesar 3.600 untuk tahun ini. 

"Sekarang kekurangannya mulai menyusut dari 9.000 tinggal di 3.000, berarti sudah ada pengangkatan 6.000 P3K. Itu selama kurun waktu dari 2021 sampai sekarang," katanya.

Sumber: