20 Kades Diperiksa ITDA Cianjur, Ampuh: Miris, Mereka Selamat Dari Jeratan Hukum

20 Kades Diperiksa ITDA Cianjur, Ampuh: Miris, Mereka Selamat Dari Jeratan Hukum

Ketua Presidium Ampuh Cianjur, Yana Nurzaman. (Foto: Dok CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Aliansi Masyarakat Untuk Penegakkan Hukum (Ampuh) Cianjur soroti pemeriksaan puluhan kepala desa oleh Inspektorat Daerah (Itda) Kabupaten Cianjur, terkait dugaan penyalahgunaan kewenangan anggaran ketahanan pangan 2024.

Ketua Presidium Ampuh Cianjur, Yana Nurzaman mengatakan, cerita-cerita ataupun peristiwa hukum, pencurian kakap, pencurian ayam, pencurian ubi dan pencurian sebatang kayu,semuanya dilatarbelakangi oleh dorongan kondisi perut yang lapar dan keterdesakan pemenuhan kebutuhan isi perut bukan dilatarbelakangi syahwat untuk memperkaya diri.

Tapi, dengan begitu mudah dan mulusnya berproses sampai ke depan muka peradilan, para pelaku divonis bersalah bahkan sampai menghuni sel penjara.

BACA JUGA:Viral, Lumba-lumba Terjebak Eceng Gondok di Muara Pantai Ciwidig Cianjur Selatan

"Kondisi yang digambarkan di atas begitu kontradiktif dengan apa yang sedang dipertontonkan Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur," katanya kepada Cianjur Ekspres, Senin 27 Mei 2024.

Bagaimana tidak, lanjut Yana, sebanyak 20 kepala desa yang diperiksa karena diduga kuat menyelewengkan dana ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan diduga dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, tetapi miris mereka selamat dari jeratan hukum karena sanggup mengembalikan dana ketahanan pangan yang diduga diselewengkan itu.

"Kami mempertanyakan apakah dugaan penyelewengan dana ketahanan pangan yang dilakukan oleh 20 kepala desa itu karena ketidaktahuan, ketidakfahaman atau karena kelalaian," tanya Yana heran.

BACA JUGA:Macan Tutul dan Macan Kumbang Tertangkap Kamera TNGGP

"Kami kira tidak, kami yakin seyakin-yakinnya bahwa dugaan penyelewengan itu dilakukan dengan sadar dan mereka 20 kepala desa sudah tahu resikonya dari awal. Harapan mereka setelah apa yang mereka lakukan tidak terendus oleh aparat penegak hukum ataupun oleh publik," tambahnya.

Yana mempertanyakan, dimana letak kesamaan kedudukan dalam hukum itu? Di mana Equality Before The Law itu? Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. Itulah kenyataannya.

"Apa yang sedang dipertontonkan oleh Itda Kabupaten Cianjur sungguh menyakiti dan menggerus rasa keadilan rakyat. Disaat rakyat terus didorong untuk taat dan patuh pada hukum dan aturan, mereka 20 kades yang diduga kuat telah merampok uang rakyat, melenggang dengan selamat. Ingat kita akan berhadapan dengan Sang Pengadil sesungguhnya di akhirat," tegas Yana.

Sumber: