Fenomena Langka! Hujan Es Guyur Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango
Tangkapan layar-Butiran hujan es berjatuhan di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango.--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Fenomena alam langka terjadi di kawasan Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede Pangrango. Para pendaki yang tengah berkemah diguyur hujan es, bukan hujan biasa, pada Minggu siang 6 Juli 2025. Momen ini sontak viral di media sosial dan mengundang perhatian warganet.
Dalam video berdurasi 32 detik yang diunggah akun TikTok @diebogells, terlihat sejumlah tenda pendaki tersebar di hamparan Alun-alun Suryakencana. Namun bukan air hujan yang turun, melainkan butiran es sebesar biji kelereng yang menghantam tenda, membuat para pendaki buru-buru berlindung ke dalam.
Adi Nugraha (46), pendaki asal Bandung sekaligus pemilik akun, menceritakan kejadian tersebut berlangsung cukup singkat namun mengejutkan.
“Saat hendak turun, hujan tiba-tiba turun deras. Tapi suara yang terdengar seperti lebih keras dari biasanya. Ternyata pas dicek, bukan hanya air, tapi ada butiran es juga,” katanya saat dihubungi, Selasa 8 Juli 2025.
BACA JUGA:Berdalih Sukarela, Orangtua Siswa MAN 1 Cianjur Harus Sumbang Jutaan Rupiah
BACA JUGA:16 Ribu Rumah di Cianjur Bakal Dapat Sambungan Listrik Gratis Jabar Caang
Menurutnya, hujan es berlangsung sekitar lima menit sebelum akhirnya kembali menjadi hujan biasa. Ini bukan pengalaman pertamanya menghadapi fenomena serupa.
“Saya sudah 15 kali mendaki Gunung Gede Pangrango. Ini kejadian kedua saya kena hujan es di sini. Tapi kalau embun membeku di pagi hari, itu sering banget terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) mengaku belum mendapat laporan resmi terkait peristiwa tersebut. Humas BBTNGGP, Agus Deni, mengatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan pengecekan ke lapangan.
“Belum ada laporan masuk, nanti kami cek dulu ke petugas,” katanya.
BACA JUGA:Warga Perbatasan Cianjur–KBB Desak Pembangunan Jembatan Gantung
BACA JUGA:BMPS dan Organisasi Sekolah/Madrasah Swasta di Kabupaten Cianjur Tolak Kepgub Jabar
Deni menambahkan, meski jarang terjadi, hujan es memungkinkan turun di kawasan pegunungan akibat perubahan suhu dan konsentrasi uap air yang ekstrem.
“Kalau embun beku seperti selimut es memang biasa saat kemarau. Tapi kalau hujan es, saya belum pernah tahu terjadi sebelumnya, tapi secara ilmiah mungkin saja,” pungkasnya.(Cr1)
Sumber:
