Menparekraf Sandiaga Uno Optimistis Situs Gunung Padang Cianjur Mampu Capai Kunjungan 1.9 Juta Wisman Tahun In

Menparekraf Sandiaga Uno Optimistis Situs Gunung Padang Cianjur Mampu Capai Kunjungan 1.9 Juta Wisman Tahun In

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Situs Gunung Padang Cianjur.--

BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan ke Wana Wisata Jangari Cianjur Sepi

Sampai di teras pertama, Mas Menteri disambut dengan kesenian Karinding. Mas Menteri lalu melakukan prosesi penandatanganan prasasti, memberikan sertifikat, plakat, dan CHSE Kit kepada pengelola Desa Wisata Situs Gunung Padang.

Mas Menteri mengatakan, Situs Gunung Padang Cianjur ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kemendikbud pada 2014. 

Dia mengajak masyarakat terlibat dalam pengelolaannya. 

BACA JUGA:Harga Sayuran di Cianjur Tak Kunjung Membaik, Petani: Mau Sampai Kapan

”Kita jaga dan kembangkan ekonomi kreatif seperti Karinding dan Pencaksilat dan produk ekraf seperti kopi,” ujar Sandi. 

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Kabupaten Cianjur Achmad Haidar Setiawan mengatakan, support pihaknya adalah membangun fasilitas penunjang di Situs Gunung Padang. 

“Berdasarkan instruksi nanti ada teropong dari puncak tersebut yang bisa melihat langsung ke Gunung Padang ini,” ujarnya. 

Pemkab Cianjur menargetkan kunjungan wisata sebanyak 1,9 juta orang pada 2022, dan baru tercapai 68 persen sekitar 900 ribu orang. Mereka itu dapat tercapai pada akhir tahun ini. 

Mas Menteri kepada wartawan menerangkan, pengembangan adalah pelatihan produk ekonomi kreatif, pendampingan permodalan, pembiayaan, dan pemasaran. 

Destinasi yang menjadi andalan bisa meningkatan ekonomi kreatif adalah jawaban menghadapi berbagai masalah ekonomi ke depan. 

”Situs Pundan berundak terbesar di Asia Tenggara harus kita preservasi, konservasi dengan pendekatan internasional dan multirateral, berkoordinasi dengan Kemendikikbud Ristek dan Pemprov, Pemkab dan mengundang internasional supaya menjadi bagian proses ini ke depan. Seperti Borobudur dan Muaro Jambi ini akan menjadi daya tarik unggulan.Kita akan dengar dulu masukan dari semua pihak, apakah dibiarkan spt ini tapi replika yang dibangun gub sebagai alternatif atau kita eskavasi seperti model borobudur dan muaro jambi, nanti ahli-ahli yang akan menentukan untuk konservasi situs ini,” beber Sandi. 

Sebagaimana diketahui, Situs Cagar Budaya Gunung Padang merupakan situs cagar budaya tertua dan terbesar di Asia Tenggara. 

Situs itu berupa punden berundak yang menghadap ke arah Gunung Gede Pangrango, Cianjur. 

Jenis batuannya yaitu batu andesit basaltis dengan usia (3000 – 4000 SM), terdiri dari lima undakan dengan luas 900 m3 untuk zona inti situsnya dengan ketinggian 885 Mdpl dan luas keseluruannya di perkirakan 29.1 Ha, yang dulunya difungsikan sebagai tempat peribadatan (kepercayaan) dinamisme pada masa lampau yang usianya di atas (2000 - 3000 SM). 

Sumber: