KDRT, Khilaf atau Kebiasaan?

KDRT, Khilaf atau Kebiasaan?

Pelaku KDRT bisa berubah? (Pixabay)--

BACA JUGA:Pedih! Begini Kata-kata Terakhir Brigadir J Sebelum Kepalanya Ditembak Ferdy Sambo

Lebih jauhnya kekerasan yang didominasi pria karena praktik budaya patriarki yang masih langgeng di masyarakat.

Sehingga membuat pria mendominasi dan melahirkan sejumlah kekerasan di masyarakat.

Pelaku KDRT BIsa Sembuh dengan Terapi

Akibat dari sistem patriarki dan kostruksi sosial yang membuat dominasi pria membuat pelaku KDRT sulit disembuhkan dari kebiasaan buruknya.

Hal ini karena tindak kekerasan yang dilakukan sudah menjadi kepribadian pelaku.

Meskipun peluang pelaku KDRT berubah sangat kecil, namun intensitas dan frekuensi kekerasan yang mereka lakukan dapat diturunkan dengan memberikan pelaku terapi. 

BACA JUGA:Terbaru! Bersiul, Menatap dan Merayu Termasuk Kekerasan Seksual Menurut Kemenag PMA Nomor 73

Terapi dapat membantu mengelola emosi mereka, sehingga pelaku KDRT dapat menyalurkan emosi negatif ke hal yang positif.

Terapi yang  direkomendasikan untuk pelaku KDRT yaitu ACTV alias Achieving Change Through Values-Based Behavior.

ACTV merupakan kelas terapi yang melakukan pendekatan dengan membantu pelaku kekerasan menerima dan menyadari perasaan tidak menyenangkan yang menghinggapi mereka. 

BACA JUGA: Serang Balik! Presiden Jokowi Pamer Foto Wisuda Bersama Teman Satu Angkatan

Namun di saat bersamaan, terapi juga membantu pelaku agar tidak membiarkan perasaan tersebut mengendalikan mereka.

Di dalam kelas ACTV, pelaku KDRT diajarkan soal patriarki dan kesadaran hidup sebagai makhluk sosial. 

Pelaku KDRT bisa sembuh sangat kecil peluangnya. Meski begitu, mereka bisa diarahkan untuk mengikuti kelas terapi agar bisa mengelola tindakan negatif tersebut.

Sumber: klik dokter