CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur jadi meminjam dana dari perbankan untuk membangun empat ruas jalan di wilayah selatan. Namun dari rencana awal nilai pinjaman Rp205 miliar, Pemkab hanya jadi meminjam Rp150 miliar.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pinjaman jadi dilakukan untuk percepatan pembangunan terutama di wilayah selatan yang selama ini terkendala anggaran daerah yang terbatas.
BACA JUGA:Wabup Cianjur Apresiasi Perajin Radio Klasik Berbahan Kayu
"Kita jadi pinjam, tapi tidak Rp205 miliar, jadinya Rp150 miliar. Ini untuk percepatan pembangunan, sehingga pembangunannya tuntas untuk setiap ruas jalan yang selama ini sudah lama tidak diperbaiki," ucap dia, Senin (2/1).
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cianjur Ahmad Danial, mengatakan, pinjaman tersebut turun dari rencana awal karena melihat masa pinjaman, angsuran, dan kebutuhan daerah.
Menurutnya pihak pemberi pinjaman yakni perbankan daerah mengarahkan pinjaman untuk jangka menengah dengan masa pembayaran tidak boleh melebihi masa jabatan bupati.
BACA JUGA:Jalan Kabupaten Penghubung Takokak-Kadupandak di Cianjur Rusak Parah
"Pinjaman itu kan ada tiga, jangka pendek untuk cashflow, jangka menengah yang boleh untuk fisik tapi tidak boleh melebihi masa jabatan bupati, dan jangka panjang yang boleh melebihi masa jabatan. Tapi untuk jangka panjang prosesnya cukup panjang, sehingga dipilih jangka menengah dengan catatan masa pembayaran hanya sekitar 2 tahun," ucap dia.
Dia menjelaskan jika Cianjur memaksakan untuk jangka panjang tetapi pihak peminjam tidak menyanggupinya, maka rencana Pemkab tidak bisa direalisasikan. "Makanya dipilih jangka menengah sesuai dengan yang diarahkan pemberi pinjaman," kata dia.
Danial menuturkan untuk pembayaran angsuran setiap tahunnya disesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah, tidak dibagi rata.
BACA JUGA:Jalan Kabupaten Penghubung Takokak-Kadupandak di Cianjur Rusak Parah
"Masa pinjamannya dua tahun, kalau per tahunnya bayar berapa, tergantung kesanggupan kita setiap tahunnya berapa. Bisa tahun pertama bayar Rp100 miliar kemudian tahun depannya Rp50 miliar, atau sebaliknya tergantung pada kesanggupan daerah, yang jelas harus selesai dalam dua tahun," ucap Danial.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Eri Rihandiar, mengatakan, dengan berkurangnya nilai dana pinjaman berpengaruh pada total jalan yang akan dibangun dari dana tersebut.
Menurut dia, semula total panjang pembangunan yakni 70 kilometer, dengan rincian Jalan Bayuning-Londok Kecamatan Cidaun sepanjang 31,4 kilomter, Jalan Sinagar-Cipelah Kecamatan Pasirkuda sepanjang 18 kilometer, Jalan Sumur-Cijati sepanjang 11,4 kilometer, dan Tangkil-Leles-Agrabinta sepanjang 10,5 kilometer.