Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Terserang Penyakit, Dinkes: ISPA, Diare dan Hipertensi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Pengungsi korban gempa di Cianjur yang tinggal di tenda, mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare dan hipertensi. Kondisi pengungsian yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr. Irvan Nur Fauzy mengatakan, untuk pengungsian terpilah baik pengungsian terpusat maupun yang mandiri.
BACA JUGA:Dukung Kelistrikan di Posko Pengungsian Cianjur, PLN Siapkan Layanan Sambung Sementara
“Nah untuk yang terpusat kami pastikan seluruh relawan sudah masuk ke pengungsian-pengungsian terpusat, karena kami memberlakukan check-in check-out,” kata dia kepada wartawan, Rabu (30/11).
Irvan melanjutkan, seluruh relawan itu harus masuk ke kesehatan seluruhnya. Kemudian mendata dan mengetahui kekuatan relawan baik itu sarana prasarana yang dia bawa, SDM kekuatan ketahanan dia mau berapa hari di tempat pengungsian untuk memberikan pelayanan.
“Nah di sana sistem check-in check-out memudahkan kami untuk mengisi kembali pengungsian-pengingsian yang tidak ada relawannya. Jadi kami isi kembali meskipun puskesmas juga berkeliling, tetapi kita membantu dengan relawan,” katanya.
BACA JUGA:Wabup Cianjur Bantu Dirikan Belasan Tenda untuk Kegiatan Belajar Mengajar
Irvan menyebut, untuk relawan sudah tercatat 3.445 relawan, hanya yang masih aktif sekitar 2.333.
“Ini juga sedang kita pilah apakah yang masih aktif ini belum check-out atau seperti apa. Tetapi data kami yang masih di dalam itu 2.331 relawan. Ini terdiri dari 263 dokter umum perawatnya 680, bidannya 284, lalu ada dokter ahli spesialis 66 orang, terapis 22 orang, termasuk diantaranya tenaga psikiater,” ungkapnya.
Irvan mengungkapkan, penyakit yang didapatkan terbanyak ini memang ISPA, kemudian diare dan hipertensi.
BACA JUGA:Anggota DPRD Cianjur Beri Perhatian Serius Soal Relokasi Korban Gempa
“Nah penyakit-penyakit ini yang akan kami lebih konsen, terutama penyakit diare dan ispa ini berhubungan dengan kondisi lingkungan di pengungsian,” jelasnya.
Sumber: