Jimmi Perkasa Has Berhenti dari Tenaga Ahli, Bupati Cianjur: Sekarang Harus S3
BERSAMA: Mantan Tenaga Ahli Bupati Cianjur Jimmi Perkasa Has (kanan) saat bersama Bupati Cianjur Herman Suherman (kiri).(istimewa)--
CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut tenaga ahli itu harus berpendidikan S3 atau doktor. Hal itu menanggapi mundurnya salah satu Staf Khusus (stafsus) atau tenaga ahli (TA) Jimmi Perkasa Has.
Setelah kepergian Jimmi dari Pendopo, saat ini juga ada beberapa orang yang sudah direkrut untuk memberikan saran, pendapat dan masukan.
BACA JUGA:Analis Proyeksikan Kinerja Positif BRI Terus Berlanjut, Targetkan BBRI Tembus Rp6.100
"Tanggapannya ucapan terimakasih. Yang sekarang itu kan tenaga ahli harus S3 atau doktor. Sekarang sudah ada beberapa orang yang sudah direkrut untuk memberikan saran, arahan, pendapat, masukan untuk perbaikan Cianjur ke depan,” ujar Herman kepada wartawan, Jumat (17/2) malam.
Sebelumnya, Jimmi Perkasa Has pamit dari Pendopo Cianjur dan berhenti sebagai Staf Khusus (Stafsus) dan Tenaga Ahli Bupati, Jumat (17/2).
Jimmi Perkasa Has yang akrab disapa Aang Jimmi dalam keterangan tertulisnya kepada Cianjur Ekspres, mengungkapkan alasan dirinya berhenti. Salah satunya berniat mencalonkan anggota DPRD Jawa Barat di daerah pemilihan (Dapil) Jabar 4 Kabupaten Cianjur pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
BACA JUGA:Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”: BRI Sasar Pengelolaan Sampah Terpadu di Pasar Kesesi Pekalongan
Dimana salah satu syaratnya tidak boleh tercatat sebagai pegawai yang dibiayai oleh pemerintah dan fasilitas negara.
Dirinya mengaku menemui langsung Bupati Cianjur Herman Suherman untuk pamit dan menyampaikan ucapan terimakasih serta permohonan maaf selama bertugas di pendopo. Termasuk mengembalikan fasilitas yang pernah diterima seperti kendaraan dinas plat merah, ruang kerja dan lainnya.
"Saya menyatakan mulai saat ini berhenti, baik dari Staf ataupun Tenaga Ahli Bupati Cianjur, dan saya kembalikan fasilitas yang diberikan Bupati Cianjur seperti kendaraan dinas plat merah, ruang kerja saya dan hal-hal lain milik Pemkab Cianjur. Sudah saya serahkan melalui Kasi Bag Umum Pemkab Cianjur Pak Irdan, ” ungkap Jimmi dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA:Transformasi Digital Dorong BRI Bukukan Laba Rp51,4 Triliun
Jimmi menegaskan, hal tersebut perlu dilakukan untuk menepis persoalan politis tentang hubungan dirinya dengan Bupati Cianjur yang dianggap kurang harmonis.
"Dulu saya diterima baik, jadi stafsus, jadi tenaga ahli dan dipercaya hal-hal lainnya. Nah sekarang ketika saya berhenti pun harus dengan baik pula, makanya saya pamit pun dengan baik, dan banyak hal yang telah diberikan oleh beliau kepada saya, baik ilmu agama, pengalaman, bahkan ilmu tentang pemerintahan, sehingga saya tentunya banyak menimba ilmu dari beliau,” tuturnya.
Meski demikian, Jimmi yang juga Ketua DPC PPP Kabupaten Cianjur menegaskan, bahwa partai PPP yang dia pimpin tetap harus memberikan masukan untuk dapat mewujudkan janji-janji politik kepada masyarakat Cianjur.
Sumber: