Kisah Odi, Veteran Perang Kemerdekaan Kini Jadi Tukang Penjahit Sepatu di Pinggir Jalan
Sersan Mayor (Purn) Odi Asrodi (97), veteran perang kemerdekaan. (Foto: CIANJUR EKSPRES/MOCH. NURSIDIN)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Di sudut kesibukan Jalan Dr. Muwardi, Kabupaten Cianjur, seorang pria sepuh tampak tekun memperbaiki sepatu usang di bawah terik matahari. Tangan keriputnya bekerja perlahan namun pasti, seakan menyimpan cerita panjang perjuangan.
Beliau adalah Sersan Mayor (Purn) Odi Asrodi, veteran perang kemerdekaan berusia 97 tahun yang masih memilih bekerja untuk mengisi hari tuanya.
Odi merupakan saksi hidup sejarah bangsa. Ia mulai berjuang sejak masa pendudukan Jepang pada 1942 dan mengabdi di militer hingga masa pensiunnya pada 1979. Meski pendengarannya melemah, langkahnya melambat, dan ucapannya tidak lagi sefasih dulu, semangat hidupnya masih seteguh masa-masa ia bertempur mempertahankan negeri.
Setiap hari, Ia duduk di sekitar Pasar Muka Ramayana Cianjur sambil menjahit sepatu atau menjual sepatu bekas yang dia kumpulkan.
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, Wabup Cianjur Ingatkan Pengorbanan Para Pejuang
BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan, PLN UP3 Cianjur dan YBM PLN Gelar Solidaritas Food Truck untuk Santri
“Sepatu yang saya bawa biasanya dibantu sama anak ini dijahitkan. Kalau ada lebihnya nanti dibagi dua,” katanya sambil tersenyum lemah.
Kini, Odi tinggal bersama keluarga di kawasan belakang Perumnas Karangtengah. Dari penjelasannya, Odi dikaruniai 12 anak dan masih menerima tunjangan pensiun militer yang menjadi penopang utama kebutuhan hidup.
“Masih ada uang pensiunan, alhamdulillah,” tuturnya lirih.
Meski fisiknya renta, semangatnya membara saat berbicara tentang nilai perjuangan dan pentingnya pendidikan bagi generasi muda. Odi mengenang masa ketika banyak prajurit tidak sempat mengenyam pendidikan formal.
BACA JUGA:Hari Pahlawan, Camat Cipanas Ajak Pelajar Terus Berinovasi dan Pantang Menyerah
“Untuk anak-anak sekarang, jangan malas belajar. Syukuri hidup di masa aman seperti sekarang,” pesannya.
Dari tas tuanya, Ia mengeluarkan map berisi dokumen purna tugas. Dengan perlahan, dia memperlihatkan lembaran surat yang menjadi bukti pengabdiannya. “Ini surat saya purna sebagai Sersan Mayor tahun 1979,” ucapnya bangga.
Sumber:
