Kakan Kemenag Cianjur: Penyuluh Dituntut Melek Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah

Kakan Kemenag Cianjur: Penyuluh Dituntut Melek Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah

Sekitar 100 penyuluh yang terdiri dari Kepala KUA, penyuluh agama ASN dan Non ASN mengikuti Rapat Kerja Daerah PD IPARI Kabupaten Cianjur ke-1 di Wisma Haji Ciloto, Kecamatan Cpanas. Rabu (18/9/2024).--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Penyuluh agama dituntut melek teknologi diantaranya memahami media sosial guna mendukung tugasnya dalam menyebarkan nilai-nilai agama atau dakwah.  

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Cianjur, Ramlan Rustandi, disela kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pengurus Daerah (PD) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Cianjur ke-1 yang bertempat di Wisma Haji Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Rabu 18 September 2024.

"Media sosial itu sering menjadi masalah dikarenakan kita tidak menggunakan Media sosial dengan baik. Kalau digunakan dengan baik itu bisa membawa manfaat, tetapi kalau digunakan tidak baik itu akan menjadi mudarat," kata Ramlan kepada wartawan.

"Jadi penyuluh dituntut untuk melek teknologi, bagaimana berdakwah melalui media sosial," sambungnya.

BACA JUGA:Kemenag Cianjur Gelar Bimtek Aplikasi Srikandi Versi 3 dan Pelatihan Kehumasan

BACA JUGA:Kanwil Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Ibadah Haji di Kabupaten Cianjur

Media sosial, menurut Ramlan bisa dimanfaatkan untuk meminimalisir persoalan, seperti digunakan sebagai media konsultasi secara daring dan menjadi konsultan keagamaan sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengakses.

"Itulah, maka penyuluh dituntut untuk bisa memahami dan menggunakan teknologi sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat, misalkan tentang konsultasi pernikahan dan konsultasi waris secara daring," ujar Ramlan.

Bicara tentang perceraian dalam sebuah rumah tangga, kata Ramlan, maka media sosial sebagai media konsultasi diharapkan bisa menekan angka perceraian.

"Makanya untuk meminimalisir angka perceraian, bisa dimulai dari konsultasi pernikahan, kemudian memberikan bimbingan dan edukasi tentang pernikahan serta bimbingan perkawinan secara online (daring) maupun offline," katanya.

BACA JUGA:Minat Sekolah di Madrasah Meningkat, Kakan Kemenag Cianjur: Prioritaskan Kualitas Ketimbang Kuantitas

BACA JUGA:Menag Yaqut Cholil Qoumas Dianugerahi Bintang Maha Putra Utama, Kemenag Cianjur: Kami Merasa Bangga

Ramlan menambahkan, kaitan dengan Rakerda PD IPARI Kabupaten Cianjur ke-1, pihaknya menuntut para penyuluh bisa profesional dan peka terhadap isu isu yang sedang terjadi saat ini, baik isu nasional maupun isu lokal.

"Isu tersebut bisa penyakit penyakit di masyarakat yang sedang terjadi saat ini, seperti masalah narkoba, bahaya dampak judi online, dan stunting. Jadi penyuluh itu harus masuk ke semua lini," ungkapnya. 

Sumber: